Kiprah SMAN 3 Bandar Lampung langsung terhenti pada babak awal Honda DBL Lampung Series 2019. Tim besutan Boby Havena itu kandas dari SMAN 4 Bandar Lampung. Hasil kurang memuaskan itu disadari betul oleh sang pelatih. Bahwa perjalanan timnya menyisakan banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi. Terutama soal persiapan yang minim dari para punggawa Smanta (julukan SMAN 3).
“Hasil yang didapat belum memuaskan. Tapi itu sebanding dengan persiapan kami. Untuk ikut Honda DBL kami hanya punya waktu satu bulan, tim jadi belum siap,” terang coach Boby. Pelatih berusia 33 tahun itu mengakui semua terjadi begitu cepat. Apalagi, ia baru bergabung dengan Smanta musim kemarin. Karena itu, demi bisa tampil lebih baik di Honda DBL musim ke-17 yang harus tertunda ke tahun 2021 nanti karena pandemi Korona, ia telah menyiapkan pasukannya.
Baca juga: Sampai Bertemu Bulan Januari
Agar tidak angkat koper sejak awal lagi, Coach Boby serius mempersiapkan pasukannya. “Semua aspek saya evaluasi. Baik teknis maupun non teknis. Tentu harus ada juga keinginan dari anak-anak,” ujarnya.
Setelah Honda DBL 2019 berlalu, ia langsung menyusun soal goals dari tim Smanta ini. Sebab, Coach Boby yakin, basket bukan soal bicara juara saja. Banyak aspek lainnya.
“Nilai tinggi dari kemenangan adalah sportivitas, mereka harus tahu itu. Latihan juga perlu goals, jadi berlatihnya tidak asal-asalan,” katanya.
Untuk menghadapi musim baru, Coach Boby mengambil langkah dengan merombak seluruh skuad Smanta. Dirinya kini mempersiapkan amunisi baru. Dengan mengandalkan para rookie. “Ada 8 sampai 9 rookie, mereka yang saya persiapkan menghadapi musim baru,” ucapnya.
Langkah yang diambil tentu tidak sembarangan. Ia meyakini, persiapan panjang menuju musim baru Honda DBL, sangat cukup untuk mengasah jam terbang rookienya. “Saya menilai pemain dari effortnya. Kalau malas latihan buat apa latihan. Saya pengin pemain yang bisa paham dengan kondisi tim,” ucapnya.
Coach Boby sendiri sudah menggelar latihan. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan serta menjalankan kampanye #Jajacutapama alias jaga jarak, rajin cuci tangan, dan selalu memakai masker.
Dirinya menekankan aspek endurance, stamina dengan meminimalisir kontak fisik. “Kami sudah berlatih hampir satu bulan terakhir,” cetusnya.
Dirinya juga memotivasi para pemain agar tetap berolahraga di tengah pandemi. “Olahraga ada dua prestasi dan prestige. Mana yang belum dapat kejar. Biar terus jadi motivasi dalam diri,” pungkasnya. (*)