Steven Geraldi belum merasa puas atas torehan dari SMA Harapan Bangsa. Sebab, selama dua musim beruntun, dirinya belum bisa memberikan prestasi yang berarti. Namun sayangnya ia tak bisa memperkuat SHB (julukan SMA Harapan Bangsa) karena sudah lulus musim ini.
Tahun pertama pada Honda DBL Banten Series 2018, Steven hanya bisa bermain satu kuarter saja, lantaran ia harus ditandu keluar karena cedera lutut kala bersua SMAN 2 Tangerang Selatan. Sedangkan di musim kemarin, Steven dan tim terhenti fase big eight. SHB dipaksa menyerah dari UPH College 30-35.
“Tim SHB udah mengeluarkan seluruh kemampuan. Hasil lawan UPHC cukup disayangkan karena kami hanya kalah 5 angka,” tuturnya. Persiapan kurang menjadi salah satu poin penting yang ditegaskan Steven. Cowok berusia 17 tahun itu menilai harus mengurangi ego individu.
Steven Geraldi (30) membela SMA Harapan Bangsa di Honda DBL Banten Series 2019 (source: DBL Indonesia)
“Play as a team, dan harus lebih bisa baca situasi di lapangan juga. Kalau ada pemain yang on fire, percayatakan ke dia untuk cetak skor,” ucapnya. Pebasket yang sudah diterima berkulaih di UMN itu juga meminta agar juniornya tidak cepat putus asa. Selalu banyak belajar dari setiap kekalahan. Dengan harapan akan bisa tampil lebih baik di kemudian hari.
“Perjalanan mereka masih panjang. Kalau kalah jangan anggap diri sendiri nggak berguna,” tuturnya. Tentu, dengan pesan itu, ia berharap besar kalau juniornya bisa bawa SHB kampiun. “Semoga mereka bisa juara Banten,” harapnya. (*)