Sejak pandemi Korona mulai mewabah di Indonesia, skuad SMA Santo Paulus Pontianak rutin melakukan latihan secara daring. Memasuki bulan Mei, beberapa pemain yang sudah diperbolehkan orang tuanya untuk berolahraga di luar mulai melakukan latihan bareng. Namun sebatas di lapangan umum. Bukan fasilitas lapangan sekolah. Karena belum ada ijin dari pihak sekolah.
Inilah yang diungkapkan oleh Tirsya, guard SMA Santo Paulus Pontianak. Pemain berusia 18 tahun ini menjelaskan bahwa latihan bersama di lapangan umum mereka lakukan dengan ijin dan bahkan didampingi oleh pelatih mereka, Felix Riady . Tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan dan selalu #JAJACUTAPAMA alias jaga jarak, rajin cuci tangan, dan pakai masker.
"Nah waktu pertama kali latihan, kita dikasih beberapa notes. Salah satunya fisik yang kurang optimal. Makanya selain back to basic, kita juga lakuin beberapa latihan fisik," ungkapnya.
Dalam sesi latihan tersebut, Coach Felix lebih sering memberikan drill ball handling, shooting, dan lay up untuk fundamentalnya. Sedangkan untuk stamina dan fisik, jogging menjadi salah satu opsi selain latihan penguatan otot.
foto: Dok. pribadi.
Semangat yang ada di dalam jiwa Tirsya ini tak lepas dari impian yang ingin diraih di gelaran terakhirnya di Honda DBL. Selain bisa meraih gelar juara, Ia dan teman-temannya juga punya mimpi untuk bisa melangkah ke Honda DBL camp.
Hal inilah yang membuat mereka berkomitmen untuk melakukan segala latihan yang diberikan coach Felix secara maksimal. Sehingga, ketika mereka kelak bisa bermain, ia dan tim sudah sangat siap.
"Yang gak kalah penting jaga kesehatan juga. Jadi selama latihan kita juga tetap #jajacutapama. Semoga bisa segera mereda biar Honda DBL bisa segera diselenggarakan," tutupnya. (*)