Bagi Ristha Dewi, penampilan skuad SMAN 1 Balikpapan di Honda DBL 2019 sudah maksimal. Sayangnya mereka harus tumbang pada pertandingan pertama.
Dia pun tampil cukup bagus. Ristha mencetak sembilan dari 16 angka yang dibukukan timnya di laga tersebut. "Lawan SMKN 2 Balikpapan memang seru banget. Kami sudah bekerja keras, semaksimal mungkin. Tapi Tuhan berkehendak lain," ungkapnya.
Ristha menceritakan persiapan timnya menyambut Honda DBL musim lalu. Mereka latihan pagi dan malam. Beragam drill fundamental terus dibierikan oleh coach Dwi Ageng agar kemampuan skuadnya makin merata.
"Kalau fisik, kami disuruh jogging. Dalam seminggu wajib reach delapan kilometer dalam beberapa kali sesi. Kalau gagal ya bisa mengulang lagi," tambahnya.
Tergabung dalam skuad SMAN 1 Balikpapan seolah menjadi tahap pendewasaan diri bagi Ristha. Dia dan tim terus diberikan beberapa latihan yang mengedepankan pendidikan karakter. Salah satunya adalah tidak berhenti hingga pluit berbunyi.
Hal ini terbukti di laga melawan SMKN 2 Balikpapan. Mereka yang tertinggal di kuarter empat terus berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan.
Ia lantas berpesan kepada adik kelasnya untuk terus menjaga porsi latihan dan tidak takut ketika berhadapan dengan siapa pun. Pasalnya, semua pemain itu sama. Yang membedakan adalah seberapa keras mereka berlatih.
"Meski dalam kondisi pandemi seperti ini, jangan menyerah ya. Aku yakin kalian bisa asal mau berusaha," tuturnya. (*)