Tim putra SMAN 1 Tangerang menuai hasil kurang memuaskan pada perhelatan Honda DBL Banten Series musim lalu. Tim besutan Kemal Wirawan Wicaksono itu tersungkur pada fase big eight usai kalah dari SMA Kharisma Bangsa.

Padahal, satu tahun sebelumnya Muhammad Rafli Mumtaz cs dapat menembus semifinal seri Banten. Menurut Rafli, chemistry jadi satu faktor yang harus dibenahi juniornya nanti.

“Mungkin karena kami kurang latihan bareng. Anak kelas XII-nya sudah mulai les. Jadi pas pertandingan terasa sekali jika chemistry-nya kurang,” akunya.

Rafli yang sudah tahun ini, berharap kegagalan tersebut tidak terulang kembali pada juniornya. Sembari menunggu pengumuman soal kuliahnya nanti, sesekali ia juga turut memantau adik kelasnya dengan bergabung latihan bersama sekolahnya.

Smansa Tangerang sendiri sebelumnyaa sudah rutin berlatih setelah muism kemarin berakhir. Smansa biasa berlatih tiga kali dalam seminggu. Namun, semenjak pandemi seperti ini, intensitas latihan dikurangi. Juga ada beberapa materi yang dilakukan dari rumah saja.

"Sesekali aku masih main basket bareng anak-anak Smansa atau alumni Smansa," bilang pebasket 18 tahun itu.

Soal sepak terjang juniornya nanti, pencetak 20 poin bagi Smansa itu yakin akan kualitas adik kelasnya. "Asal jangan malas latihan. Soalnya itu paling penting dari segalanya," tegasnya. (*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa