Sampai Bertemu Bulan Januari

| Penulis : 

Tidak terasa, DBL telah menjadi kompetisi yang begitu besar. Kompetisi SMA ini adalah ajang olahraga terbesar di Indonesia setelah liga sepak bola nasional. Melibatkan lebih dari 40 ribu peserta dan 1,5 juta penonton dari Aceh sampai Papua. Kami sendiri takjub dan bangga dengan pertumbuhan ini, berterima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh partisipan dan pendukung. 

Tentu saja, skala yang begitu besar itu memiliki kompleksitas sendiri. Apalagi terkait dengan situasi pandemi Covid-19, yang bisa dibilang belum ada contohnya dalam sejarah dunia. Ya, dulu ada Flu Spanyol, tapi situasi dunia 100 tahun lalu beda sekali dengan sekarang.

Dalam beberapa bulan terakhir, tim DBL Indonesia telah bekerja keras dan terus memikirkan bagaimana melangsungkan kompetisi musim ini. Apalagi, sesuai tradisi, kami selalu berupaya agar musim yang baru lebih baik dan heboh dari sebelumnya. Saya kira teman-teman partisipan tahu betul komitmen kami selama ini seperti apa.

Kami telah berdiskusi dengan Bapak Menpora Zainudin Amali. Beliau bahkan telah bersedia berdiskusi dengan kami dan peserta via Zoom beberapa waktu lalu. Kami juga sudah bertemu dengan Letjen Doni Monardo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang sekarang luar biasa sibuk memikirkan keselamatan masyarakat se-Indonesia.


Letjen Doni Monardo dan founder DBL Indonesia Azrul Ananda.

Setelah kami pikirkan opsi A, B, C, dan seterusnya, akhirnya kami membuat keputusan. Demi kesehatan dan keselamatan, serta konsekuensi-konsekuensi lain, kami harus menunda pelaksanaan musim baru Honda DBL hingga Januari 2021. Musim ke-17 dalam sejarah kompetisi itu akan berlangsung hingga DBL Camp pada November 2021. Disambung perjalanan Honda DBL Indonesia All-Star pada awal 2022.

Kami menetapkan standar tinggi pada diri kami sendiri, agar ketika kompetisi berjalan, segala protokol yang berkaitan dengan kesehatan harus benar-benar matang.

Kami akan terus memantau perkembangan situasi pandemi ini di Indonesia. Karena kondisi kota penyelenggaraan harus dinyatakan sebagai zona hijau (berisiko rendah) sebelum kompetisi dimulai. Setidaknya pada November 2020 ini sudah harus hijau, bertepatan dengan dimulainya fase pendaftaran.

Tentu saja, akan ada penyesuaian regulasi. Kami sangat memikirkan adik-adik yang terancam tidak bisa berpartisipasi karena regulasi usia dan tahun ajaran. Karena itu, khusus musim baru ini nanti, kami siap mentoleransi adik-adik yang sudah kelas 3 pada tahun ajaran 2020-2021. Detailnya akan kami sampaikan lebih lanjut.

Mengenai apakah Honda DBL nantinya dapat mengakomodir penonton atau tidak, tentu kami ingin sebanyak mungkin pihak bisa terlibat. Tapi, kami akan sangat memperhatikan perkembangan situasi. Kami bersyukur, dalam dua tahun terakhir, kami telah melakukan banyak investasi dalam teknologi aplikasi dan livestream. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Sambil menunggu, kami tentu tidak berdiam diri. Kami telah menyiapkan banyak program digital khusus. Bukan hanya untuk pemain basket, tapi juga seluruh partisipan. Ikuti terus update-nya di akun media sosial DBL Indonesia atau situs DBL.id.

Ya, menunggu itu tidak menyenangkan. Percayalah, kami pun sangat ingin segera bertemu kalian semua di gedung basket. Tapi kita semua harus terus menginjakkan kaki di bumi, mengedepankan akal sehat.

Seperti yang disampaikan Pak Menpora: "Tentu kami harus realistis ya, pemerintah harus realistis melihat kondisi ini. Kita tidak bisa memaksakan. Dan dari awal saya sudah sampaikan, yang paling utama buat kami adalah kesehatan dan keselamatan atlet dan pelatih, baik yang junior maupun yang senior."

Ya, kesehatan dan keselamatan adalah nomor satu.

"Kepada adik-adik DBL untuk tetap menjaga kesehatan. Tetap semangat dan harus bersabar. Karena kita sedang dalam menghadapi Covid. Harus melakukan physical distancing yang baik. Sehingga kegiatan olahraga yang dapat menimbulkan risiko, sementara kita tunda dulu. Walaupun mungkin kegiatan untuk berlatih secara individu tetap bisa dilakukan. Pada saatnya nanti kita mendukung kegiatan kompetisi liga basket (secara) nasional," pesan Pak Doni Monardo.

Sebagai penutup, kami tegaskan lagi, tetaplah semangat dan bersabar. Sambil menunggu, ayo kita semua berperan aktif melawan pandemi ini. Terserah orang mau bilang apa, konspirasi atau apa. Tapi kenyataannya, penyakit ini ada dan berbahaya.

Yang bisa kita lakukan adalah berupaya agar pandemi ini tidak meluas dan membuat masalah lebih besar lagi. Kuncinya ada pada kita semua. Delapan puluh persen perlawanan adalah pencegahan.

Ayo ajak orang sekeliling kita untuk terus menggunakan masker. Rajinlah mencuci tangan. Dan selalu sadar untuk jaga jarak. Kalau kita semua aktif berpartisipasi, ini semua akan semakin terkendali. Dan kita bisa segera bertemu lagi dengan bahagia di bulan Januari! (Azrul Ananda, founder DBL Indonesia)

Populer

Ukir Sejarah! Putri Olifant Tiga Kali Jadi Ratu DBL Yogyakarta
Lagu dengan Tipe ini Bisa Memompa Adrenalinmu Sebelum Tanding Basket
Daftar Kota Penyelenggaraan DBL 2024-2025 di Indonesia
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa