Tim putra SMA Trimulia Bandung hampir saja membuat sejarah baru di Honda DBL West Java Series musim lalu. Tinggal selangkah lagi, mereka bisa menembus final Seri Jawa Barat.
Hanya saja, mereka harus mengakui keunggulan dari SMA Regina Pacis Bogor dengan skor tipis 73-71. Padahal, di laga penuh drama itu, Yosua Nathanael cs sempat unggul 15 poin. Mereka kehilangan momentum, dan justru balik tertinggal.
"Semifinal itu adalah pertandingan emosional. Kami sudah merasa menang. Tapi malah tersusul. Mental kami down karena keadaan berbalik," ungkap Yosua.
Hasil pertandingan itu harus menjadi pelajaran untuknya dan tim Trimulia. Agar tidak cepat puas meski telah unggul dalam pertandingan. Oleh sebab itu, ia betul-betul menyiapkan diri agar tidak terpeleset lagi nantinya.
"Banyak yang harus diperbaiki. Dari mental, skill, dan emosi. Biar bisa lebih baik lagi di pertandingan Honda DBL nanti," jelas pebasket 17 tahun itu.
Yosua pun bersungguh-sungguh meningkatkan tiga hal tersebut. Sesekali ia berlatih di lapangan dekat rumahnya. Memang belum terlalu sering. Paling tidak sekali dalam seminggu.
Pebasket yang baru saja naik ke kelas XII ini berharap Honda DBL 2020 bisa bergulir kembali. Yosua siap kembali ke lapangan jika sekolah sudah mengizinkan. "Aku ingin menutup karir SMA dengan manis, mempersembahkan trofi juara di Honda DBL buat Trimulia," tegasnya.
Tahun lalu Yosua mengemas total 99 poin, 31 rebound serta 19 assist. Hasil mengagumkan itu membuat Yosua mendapatkan tiket untuk mengikuti Honda DBL Camp di Surabaya. Ia bahkan menembus Top 24 campers Honda DBL Camp musim lalu.
"Tahun lalu bisa ke Surabaya. Kalau mendapatkan kesempatan lagi, aku ingin jadi Honda DBL Indonesia All-Star dan berangkat ke Amerika Swrikat," harapnya. (*)