Reinard Axelius, student athlete SMA Regina Pacis Bogor sangat bersemangat dan siap menyongsong musim baru Honda DBL. Berbagai persiapan secara pribadi telah dia lakukan. Tak hanya melakoni drill fisik dan skill basketnya. Dia juga berupaya belajar banyak hal. Menyerap basketball knowledge dari berbagai sumber. Salah satunya, melalui rekaman video cuplikan laga-laga liga profesional. Baik NBA, maupun IBL.

Ada alasan kenapa dia melakukan itu. Bukan untuk gaya-gayaan. Sekadar meniru aksi para pemain profesional. Dari rekaman video cuplikan itu, dia berupaya mengamati dan mempelajari. Untuk tujuan, memperbaiki mindset-nya dalam hal kerjasama tim.

Ya. Itulah salah satu titik lemah yang diakuinya. Sebagai kekurangan dari dirinya selama ini. Karena kerap kali bermain egois. Ambisius ingin cetak poin sendiri. Menghiraukan rekan setimnya.

"Aku seringnya begitu dapat bola, inginnya langsung ke ring buat cetak poin sendiri. Jarang passing atau mikirin ada rekan yang sebenarnya dalam posisi lebih baik dan punya peluang lebih besar cetak poin," akunya.

Mindset itulah yang ingin ia kikis. Apalagi, musim ini bakal jadi tahun terakhirnya berlaga di Honda DBL. Dengan statusnya sebagai pemain senior, ia ingin bisa bekerja sama dengan para juniornya.

"Dari menonton dan mempelajari video-video cuplikan game di NBA dan IBL, aku akhirnya tersadar ada yang salah dengan mindset-ku selama ini. Hehehehe," lanjutnya.

Selain belajar dari cuplikan laga-laga NBA dan IBL, dia juga kerap berselancar di YouTube, untuk mencari ilmu bermanfaat, seperti tips dan trik, dari para pelatih profesional. Termasuk mengikuti program tutorial basket Tricky Trick di channel YouTube DBL Play. 

"Apa yang aku lakukan itu ngefek banget sih. Wawasan aku makin luas. Jujur, aku jadi gak sabar untuk praktekkan itu di Honda DBL 2020 nanti," sambungnya.

Tahun kemarin jadi musim manis bagi Reinard. Pasalnya, setelah dua tahun membela Recis (julukan SMA Regina Pacis) Bogor, akhirnya dirinya mampu mengantarkan timnya meraih titel juara untuk kali pertama.

Torehan gelar perdana itu jadi pecutan bagi Reinard. Dia sudah siap dan tak sabar menantikan bergulirnya Honda DBL. Targetnya di musim ini adalah jelas membawa Recis back-to-back champion Honda DBL West Java Series.

“Tahun ini merupakan tahun terakhirku bermain di Honda DBL. Jadi aku bakal berjuang jadi champion lagi,” ujar siswa yang baru saja naik ke kelas XII itu.

Sejak musim kemarin sebenarnya Reinard merupakan pemain yang ngotot. Hal itu terbukti dari sumbangan poin untuk Recis. Pebasket berusia 16 tahun itu berhasil mencetak total 111 poin dari 7 laga yang dilakoninya. Ditambah Reinard juga menorehkan 45 rebound serta 14 steal untuk membawa Recis juara.

Penampilan impresifnya terbentuk dari kebiasaan untuk melatih mental agar konsisten di lapangan. Dengan berlatih bersama para seniornya. Baik di klub atau sekolah. Reinard juga kerap mengolah intiusi pengambilan keputusan saat di lapangan. “Aku selalu tanamkan kepercayaan diri dalam diriku. Aku yakin aku bisa melakukannya!" pungkasnya. (*)

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Kesalahan Ini Sering Dilakukan Saat Bermain Basket
Lebih dari Sekadar Mengajar, Ketulusan Para Guru Juga Terpancar di Lapangan