Diskusi online yang digelar DBL Indonesia dengan menghadirkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, Senin (6/7), membawa harapan baru bagi stakeholder basket. Lebih-lebih para peserta kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda DBL.
Usai "bertemu" Menpora di diskusi online tersebut, tak sedikit pemain maupun pelatih makin merasa yakin kompetisi Honda DBL bisa segera digelar. Sesuai harapan mereka selama ini. Peserta pun jadi makin yakin dan siap.
"Diskusi kemarin itu membawa harapan buat kami bahwa bergulirnya kembali DBL mulai terlihat," ujar coach Wahyu "Sinyo" Adi, pelatih SMAK 5 Penabur Jakarta.
Informasi-informasi yang terungkap dalam diskusi itu selama ini banyak dinanti para partisipan Honda DBL. "Dalam diskusi itu saya sangat setuju ide Mas Azrul (Azrul Ananda, CEO dan Founder DBL Indonesia) jika peserta akan diberi waktu tiga bulan untuk mempersiapkan diri sebelum kompetisi dimulai," jelasnya.
Sejauh ini sebenarnya tim yang diarsiteki coach Sinyo sudah siap. "Anak-anak sudah menunggu kapan DBL dimulai. Keluarga mereka juga support. Ada keinginan keluarga mereka untuk nonton, tapi kan tentu tidak mungkin dengan situasi seperti sekarang," jelasnya.
Sementara itu, pelatih SMA Saint John Tangerang, Agung Christyanto mengamini koleganya. Menurutnya diskusi yang digelar DBL Indonesia sangat menarik. Informasi dalam diskusi itu selama ini yang mereka tunggu-tunggu.
Pelatih berusia 36 tahun itu berharap hasil diskusi-diskusi dengan stakeholder bisa menjawab harapan para partisipan Honda DBL. "Kalau harapan kami ya tetap dilaksanakan. Sebab murid saya dan sebagian sekolah di sekitar saya juga sangat menantikan even DBL," ujarnya.
Salah satu peserta diskusi online dari SMA Gloria 1 Surabaya, Calsen Vierry menjelaskan bahwa dukungan Menpora terhadap DBL membuatnya makin tak sabar menjalani Honda DBL.
Skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2019 ini menjelaskan bahwa dirinya sempat galau dengan kejelasan Honda DBL. Terlebih ini adalah musim terakhirnya bermain bersama SMA Gloria 1 Surabaya.
"Yang paling aku seneng itu DBL bisa berkembang ke jenjang lebih tinggi dari SMA. Dan sekarang ini saya seneng banget karena Menpora sangat support," tambah Calsen.
Tak jauh berbeda, salah satu pemain andalan SMA Bukit Sion, Rafael Pasha juga menyatakan, sebagai atlet pelajar harus siap di segala kondisi. Agar sewaktu-waktu Honda DBL kembali bergulir, dirinya siap bertarung kembali di lapangan. "Yang penting adalah menjaga kondisi diri sendiri. Dan juga harus berlatih sesuai regulasi yang berlaku di daerah masing-masing," tandasnya.(*)