Berhasil menjadi juara dan Most Valuable Player (MVP) Honda DBL West Sumatera Series 2019 membuat Muhammad Rizam Al Hafidt merasakan hal yang indah pada tahun terakhirnya bersama SMA Don Bosco.
Perjuangan untuk merengkuh juara benar-benar diperlihatkan Rizam musim lalu. Kerja kerasnya dalam berlatih nyatanya membuahkan hasil manis. Padahal, dirinya punya memori kurang baik dengan basket. Pada awal tahun lalu ia sempat menepi lantaran diterpa cedera ACL (anterior cruciate ligament).
Rizam sempat menghilang dari latihan karena trauma. Bahkan ia mendapat teguran dari pelatihnya. Dukungan orang di sekitarnya lah yang membuatnya kembali bangkit dan bertekad membawa Don Bosco juara.
Benar saja, musim kemarin Rizam membuktikan ia mampu membawa timnya merengkuh kampiun. Semangat juangnya tak pupus. Ia menorehkan 54 poin, 12 rebound, serta 11 steal untuk Don Bosco.
Pencapaian luar biasa ini sangat disyukuri Rizam. Oleh karena itu pebasket 18 tahun itu ingin adik kelasnya di Don Bosco punya tekad mengejar apa yang diimpikan.
"Memang usaha nggak akan mengkhianati hasil," cetusnya. Di balik keberhasilan Don Bosco, segala persiapan sejak dini memang kerap dilakukan Rizam dan kolega.
"Kami bisa juara berkat tekad dan kerja keras," cuapnya. Hanya saja, Rizam memiliki catatan penting untuk para juniornya. Yaitu mengenai kesolidan tim.
"Generasi selanjutnya harus lebih kompak lagi," harapnya. Dan satu hal yang Rizam tekankan. Agar sebagai seorang atlet pelajar, juga tidak meninggalkan kewajibannya untuk belajar.
"Kalau basket bisa hebat, di pelajaran juga harus hebat dong. Harus bisa diimbangi lah," tuturnya. (*)