Sudah tiga bulan terakhir para penggawa SMA Methodist 2 Medan berlatih #dirumahaja. Padahal biasanya dalam kondisi normal tim besutan coach Jenny ini selalu mempersiapkan diri secara intens sejak dini.
Coach Jenny mengungkapkan bahwa timnya sangat menantikan liga basket pelajar terbesar se-Indonesia ini. Antusiasme dari pemain SMA Methodist 2 sangat berapi-api.
"Nggak perlu diragukan. Jujur siapa sih yang nggak ingin main di Honda DBL. Saya rasa anak-anak bakal stress kalau nggak ada Honda DBL," candanya.
Selama tiga bukan terakhir, coach Jenny telah menginstruksikan segala persiapan pada anak didiknya. Hanya saja ia merasa kurang efektif. Lantaran hanya dilakukan dari rumah.
"Kadang ada anak yang nggak punya bola jadi belum bisa berlatih dribble. Akhirnya materi latihannya berbeda," paparnya.
Melihat kebijakan pemerintah tentang new normal, dia pun mulai mempersiapkan sistem baru. Yang pastinya merujuk pada protokol kesehatan. Sesuai anjuran yang ada.
"Era normal baru ini bisa untuk mengejar ketertinggalan materi latihan lalu. Mungkin dalam waktu dekat ini saya coba gelar latihan," ucapnya.
Methodist 2 sendiri merupakan kampiun Honda DBL Seri Sumatera Utara tiga tahun silam. Tahun lalu, mereka hampir saja menambah koleksi trofinya. Sayangnya, mereka kandas di laga final dari SMA Sutomo 1 Medan.
Ada beberapa hal yang dirasa perlu dibenahi oleh timnya. Salah satunya soal mempertajam lini serang tim. "Tahun lalu kami kurang shooter dan hanya fokus ke post play," ucap pelatih 32 tahun itu. (*)