Assyifa Farah kini sudah resmi menyandang status alumni. Dari SMKN 2 Balikpapan. Walau masih baru saja dia dinyatakan lulus, rasa kangen dan kenangan manis terhadap almamaternya begitu melekat. Salah satu kenangan yang membuat ia susah move on, adalah saat ia dan rekan-rekannya berhasil meraih gelar champion Honda DBL East Kalimantan Series 2019.
Ia lantas bercerita bahwa hal ini tidak didapatkan dengan mudah. Ia dan teman-temannya harus berlatih keras agar bisa siap bermain di lapangan.
"Contohnya masalah pattern. Kita dikasih beberapa master pattern. Nah ketika di lapangan turunannya ada banyak. bahkan per patternya bisa sampai 10 turunan," ungkapnya.
Hal ini tak lepas dari improvisasi yang dilakukan timnya. Bagi mereka, pattern ibarat tujuan utama. Untuk bisa sampai tentu ada banyak jalan yang bisa digunakan.
Tak hanya itu saja, untuk fisik mereka akan digembleng dengan beragam metode latihan. Untuk mengukur progresnya, skuad SMKN 2 Balikpapan akan melakukan beeptest untuk melihat peningkatannya.
"Kalau dipikir-pikir sih capek. Cuma karena kita senang akhirnya kita jadi nggak kerasa," tambahnya.
Ada satu hal yang diajarkan coach Hendra ke anak asuhnya. Pelatih berusia 43 tahun tersebut mewajibkan anak-anaknya untuk mau bekerja keras. Tak hanya berlatih, namun juga untuk menyiapkan tim untuk berkompetisi.
SMKN 2 Balikpapan sendiri merupakan sekolah yang sangat mendukung kegiatan basket anak-anaknya. Namun, Coach Hendra tidak ingin anak-anaknya bergantung ke sekolah. Sehingga, anak-anaknya dianjurkan untuk mandiri memenuhi kebutuhan tim.
"Biasanya kita usaha sendiri sih. Salah satunya jualan donat dan minuman waktu MPLS sekalian kenalin ekskul basket. Selain itu, kita juga pakai uang kas basket dari hasil juara di berbagai kejuaraan. Jadi biar nggak selalu bergantung dengan sekolah," ujarnya.
Ia berharap agar adik kelasnya tidak mudah menyerah. Pasalnya, semua kerja keras yang diberikan oelh coach Hendra tentu akan berbuah suatu saat nanti.(*)