Sherina Tompunu, guard SMA Eben Haezer Manado mengenang masa-masa persiapannya bersama rekan setimnya menghadapi Honda DBL North Sulawesi Series musim kemarin. Cewek berusia 17 tahun yang sukses antarkan Benzar ke semifinal musim kemarin ini ungkapkan bagaimana ribetnya ia kala itu.
"Jadi, semakin dekat dengan Honda DBL kan bakal makin intens latihan. Sampai kami rame-rame nginep di rumah salah satu temen. Seru banget sih nggak ada obat," ujar cewek yang telah lulus dan berencana kuliah kedokteran tersebut.
Sherina lantas menjelaskan bahwa dalam setiap harinya, ia bisa berlatih hingga dua kali. Yaitu pagi dan sore hari.
Khusus untuk pagi hari, coach Christofel Noel Roberto Kansil memberikan beberapa drill fisik dan penguatan otot.
Sedangkan di sore harinya, mereka melakoni beragam latihan fundamental serta penguatan skill untuk defense.
"Biasanya ada kaya zig-zag, man to man, sampai figure 8. Nah kalau udah kena latihan ini, besoknya waktu sekolah naik ke lantai 3 berat banget," kenangnya.
Tak hanya tentang persiapan, momen di lapangan juga tak kalah seru. Gemuruh supporter yang menggema di GOR Koni RW Monginsidi menjadi hal yang tak akan pernah ia lupakan.
Pada partai semifinal saat bertemu SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon, ia juga bertemu dengan banyak teman-temannya. Keakraban yang terjalin sejak SMP membuat pertandingan tersebut seperti laga nostalgia.
"Kebetulan banyak alumni Benzar yang ke Losnito. Dan aku sendiri memag bukan dari Benzar. Tapi karena sering latihan bareng jadinya kenal deket banget," tambahnya.
Ia lantas berpesan ke adik-adik kelasnya untuk memiliki mental baja saat bertanding. Pasalnya, skill tanpa mental baja akan membuat penampilan kurang optimal.
"Tetap semangat latihan karena usaha tidak akan mengkhianati hasil. Trust your coach and your teammates, then take back what is ours," tutup Sherina. (*)
