Kebijakan untuk memulai new normal dari pemerintah, sudah mulai terlihat di beberapa sektor. Termasuk basket. Seperti yang dilakukan tim putra dan putri SMAN 2 Koto XI Tarusan. Meski situasi jauh berbeda dari kondisi normal, keseriusan untuk menyambut musim baru diperlihatkan oleh tim besutan Rama Yudianto tersebut.

Pelatih berusia 30 tahun itu menyatakan bahwa anak didiknya memang sudah rindu berlatih di lapangan. Karena itu, sejak adanya kebijakan new normal, dirinya langsung mengambil langkah mengajak anak didiknya berlatih di lapangan.

“Baru seminggu terakhir ini kami kembali berlatih bareng di lapangan basket. Tentunya memperhatikan protokol kesehatan seperti yang dianjurkan pemerintah," terangnya.

Coach Rama sendiri belum terlalu memberikan materi yang berat di situasi latihan era new normal ini.

“Untuk berapa kali pertemuan, kita hanya mengulang fundamental saja dan beberapa latihan fisik. Biar mereka menyesuaikan diri lagi,” cetusnya.

Dirinya melihat antusiasme anak didiknya untuk segera kembali berlaga. Dasar rindu basket juga jadi salah satu alasannya. “Anak-anak rindu pertandingan, Tapi kalau soal latihan tentu saya selalu mengajak dan memberi semangat,” akunya.

Ia menambahkan, kalau sesekali juga anak didiknya menanyakan tentang Honda DBL. “Susah menjelaskan seperti apa antusias anak-anak. Pokoknya mereka selalu bertanya, DBL gimana nih coach, latihan rutin lagi kapan nih coach, begitulah mereka,” paparnya.

Meski bersemangat, ia juga tetap menegaskan, bahwa kondisi setelah pandemi ini harus tetap berhati-hati dan mengikuti protokol yang ada.

“Kalau pas latihan, kita memang nggak pakai masker, cuma saat datang dari rumah sebelum masuk lapangan mereka harus kenakan masker. Anak-anak juga diwajibkan membawa hand sanitizer," ucapnya.

Pada Honda DBL musim 2019, Smanduta (julukan SMAN 2) Koto XI Tarusan sendiri tampil di luar dugaan. Mereka berhasil tembus hingga babak Delapan Besar.

Haya saja langkah mereka terhenti di big eight usai kalah dari SMAN 12 Padang.  Sementara langkah tim putra mereka terhenti di babak awal. Kalah dari SMAN 10 Padang.  Kedepannya coach Rama sendiri memiliki target untuk membawa timnya tembus hingga final Honda DBL West Sumatera Series.

Bahkan ia sudah menyiapkan amunisi yang digadang-gadang bisa membuat kuat timnya. “Kita lihat saja di musim selanjutnya. Intinya kami harus bisa jadi pesaing yang ditunggu oleh lawan,” pungkasnya. (*)

Populer

Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
UBS Gold Dance Competition 2019 Usung Tema Disney Princess
Unggul Setengah Bola, SMAN 1 Tuban Amankan Kemenangan Kedua
BeAT The Record: Nathanael Alexander, Irit Bicara Tapi Banyak Poin!