Honda DBL East Kalimantan Series 2019 menjadi momen spesial untuk Drista Putra Triadito. Pebasket 18 tahun ini mengenang bagaimana serunya persiapan dan perjuangan tim basket SMAN 1 Balikpapan.
Smansa Balikpapan bekerja sangat keras agar tampil maksimal di Honda DBL seri Kalimantan Timur (Kaltim). Program latihan rutin sudah disusun oleh coach Bobby Santosa.
Setiap mekan mereka menjalani latihan yang menguras tenaga. Amat melelahkan. Drista mengungkan, intensitas latihan semakin tinggi saat mendekati gelaran Honda DBL seri Kaltim.
"Makin berat juga. Rasanya capek banget. Meski begitu latihannya tetap seru," sebut guard 168 sentimeter itu. Bahkan mereka berlatih dua kali sehari pada H-14.
Drista mengungkapkan, hampir di setiap sesi selalu diselingi dengan menu latihan fisik. Seperti lari serta beberapa penguatan otot macam push up dan sit up.
"Semua kerja kami di latihan terbayar karena kami bisa sampai final. Rasanya benar-benar bangga sekali," ungkap pebasket yang mendambakan kuluah di Universitas Brawijaya tersebut.
Smansa Balikpapan berjumpa SMAN 2 samarinda di final. Laga ini benar-benar seru dan menegangkan. Kedua tim bersaing ketat sepanjang empat kuarter. Smanda Samarinda menang dengan skor tipis 68-65.
Drista bermain selama 31 menit 49 detik di laga tersebut. Ia menjadi penggawa Smansa Balikpapan dengan menit bermain terbanyak di final. Sayang Drista gagal membawa timnya juara.
"Untuk adik kelas, kalian harus mau berusaha keras kalau ingin meraih juara. Jadilah orang yang bisa membanggakan diri, keluarga, dan sekolah," pinta Drista.(*)