Muhammad Fariq Zakka, rookie musim kemarin dari SMAN 1 Pasuruan ini tak ingin melewatkan waktunya untuk mengasah kemampuan. Bukan tanpa alasan, ia ingin lebih siap untuk berlaga sebagai sophomore (tahun kedua) pada Honda DBL 2020 ini.
Di musim 2019 sendiri Zakka, sapaan akrabnya punya statistik yang mentereng. Selain membawa timnya hingga babak semifinal South Region di Malang, ia mencetak total 30 poin, 13 rebound, dan enam steal, dengan rata-rata 21 menit bermain.
Selama pandemi ini ia memodifikasi beberapa latihan yang diberikan coach Kevin Adi Pradana agar kemampuannya lebih matang.
"Kalau drill dari sekolah itu lebih fokus ke pengembangan fisik. Nah, aku tambahin fundamental kaya dribbling statis biar nggak kaku," ujar pemain berusia 17 tahun tersebut.
Kebiasaan ini sendiri sudah ia lakukan sejak menyiapkan Honda DBL 2019 lalu. Ia bercerita bahwa selain melakukan latihan di sekolah dan klub, ia juga selalu menambahkan porsi khusus untuk di rumah.
Zakka menjelaskan bahwa di sekolah, timnya lebih sering berlatih finishing serta pattern. Mulai dari skema offense defense hingga latihan shooting minimal 50 kali.
Sedangkan untuk klub, beberapa drill fundamental menjadi latihan yang ia konsumsi agar semakin tajam.
"Aku berlatih keras karena pengin mewujudkan mimpiku. Yaitu bawa sekolah minimal kembali ke fantastic four seperti musim lalu. Kalau dikasih kesempatan Tuhan, pengin bisa sampai ke semifinal Seri Jatim di Surabaya," ujarnya.
Ia juga berharap agar Honda DBL 2020 bisa diselenggarakan. Sehingga, timnya bisa kembali unjuk gigi dan membuktikan bawa SMAN 1 Pasuruan tak kalah dengan sekolah lain yang bersaing di South Region. (*)