Salah satu skuad Honda DBL Indonesia All-Star asal Bandung, Grady Cahyadi masih menimbang keputusan dirinya bakal berlabuh ke kampus mana. Sebab, atlet pelajar berusia 18 tahun itu dihadapkan antara dua pilihan. Yaitu Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) atau Universitas Pelita Harapn (UPH). Grady sendiri sudah melewati beberapa tahapan proses seleksi. Baik di Unpar maupun UPH.
Teranyar, di Unpar ia tinggal melengkapi beberapa keperluan berkas untuk bisa melanjutkan studi di kota Bandung itu. Sementara, proses di UPH ia masih harus melewati tahapan wawancara. Agar bisa melaju ke tahapan selanjutnya. “Wah belum pasti juga sih nih apa Unpar atau UPH,” tandas pencetak 75 poin bagi SMA 1 BPK Penabur Bandung itu pada Honda DBL West Java Series 2019 kemarin ini.
Soal jurusan ia lebih condong untuk mengambil program studi Aktuaria. Yaitu studi yang mempelajari tentang manajemen resiko bisnis. Ia menambahkan, seleksi di Unpar dan UPH berbeda. “Di Unpar aku lewat jalur tes. Kalau di UPH iya pakai jalur prestasi basket, tapi belum sempat interview nih,” papar pemain berpostur 185 sentimeter itu.
Dirinya mengaku tak masalah melanjutkan kuliah di mana saja. Baik Unpar ataupun UPH. Baginya, keduanya merupakan kampus yang bagus secara akademik. Juga secara basket. Beberapa nama student athlete alumni Honda DBL juga menghiasi dua kampus itu.
Terbaru, nama Jesslyn Angelique, Savira Alifa, dan Michelle Susanto dipastikan telah merapat ke UPH Tangerang. Sementara itu di Unpar sendiri ada nama Ferdinand Nursalim, alumni SMA Kolese Gonzaga yang mengambil jurusan Teknil Sipil. Ferdinand juga tercatat sebagai Top 24 Campers Honda DBL Camp 2018. (*)