Eko Sasmito adalah sosok pelatih dibalik membaiknya pencapaian SMA Vita Surabaya pada dua musim terakhir Honda DBL East Java Series - North Region. Dikenal disiplin dan tegas. Dan kerap menghadiahi anak didiknya 'siksaan'. Inilah yang diungkapkan oleh Ferdinand Richard, kapten Vita yang baru saja lulus dari sekolahnya.

Pemain yang baru saja diterima di Ubaya ini bercerita, bahwa dibalik keberhasilan timnya ada kerja keras dan juga 'penuh siksaan' yang dialaminya bersama rekannya, demi bisa tampil maksimal di Honda DBL.

"Waktu itu banyak yang meremehkan kalau Vita gak bakal bisa lebih dari tahun 2018. Namun berkat kerja keras temen-temen kita bisa sampai di babak Delapan Besar. Bahkan bisa mengalahkan SMA Gloria 1 Surabaya yang notabenenya adalah tim besar di Surabaya," ujar Richard.

Ia lantas bercerita bahwa kedisiplinan sangat diperhatikan Coach Eko Sasmito. Program latihan pun dibuat dua sesi. Masing-masing pagi jam 5.00 sampai 6.30 WIB, dan sore jam 15.15 sampai 17.30 WIB.

Untuk yang pagi, Coach Eko lebih memfokuskan ke pengembangan fisik anak asuhnya. Sedangkan sore, lebih banyak di pengembangan fundamental.

Ada aturan tidak tertulis yang selalu ada saat latihan. Jika salah satu pemain gagal melakukan instruksi Coach Eko, maka satu tim akan dihukum sprint.

"Contohnya waktu passing nih. Tiba-tiba ada bola yang jatuh karena nggak ketangkap atau passingnya yang meleset. Langsung deh satu tim dihukum lari. Apalagi Coach Eko juga tau banget kalau anak-anak ini paling benci lari," kenang Richard.

Punishment juga akan berlaku bagi anggota tim basket yang nilainya yang kurang dari syarat minimal  yang ditentukan oleh sekolah. Berbeda dari sekolah lain yang akan memberikan skors, Coach Eko dan tim pelatih akan memberikan hukuman suicide run tanpa batas akhir. Artinya, sesuka hati tim pelatih.

Bukan tanpa alasan, hukuman seperti ini akan lebih memberikan efek jera dibandingkan hanya dengan skors. Tak hanya itu, metode ini juga bisa meningkatkan kemampuan fisik penerima hukuman.

Satu hal yang dipelajari oleh Richard dari Coach Eko adalah membiasakan melakukan sesuatu dengan 100%. Baik itu latihan maupun pertandingan. Hal inilah yang membuatnya menjadi pribadi yang tidak mudah menyerah dimanapun berada. 

"Coach Eko pernah bilang kalau bermain basket dan masuk tim basket adalah sebuah keputusan. Jadi kalau sudah memutuskan untuk memilih masuk dalam tim basket ini, ya kalian harus terima semua konsekuensi dan resiko yang ada. Mulai bangun lebih pagi, kerja keras, hinga membagi waktu. Dan hal ini yang bikin aku jadi seperti sekarang," tutup Richard. (*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan