Bagi kalian yang pingin jadi snipers atau penembak jitu andalan tim. Tak ada salahnya simak baik-baik petuah dari shooting guard Pelita Jaya Bakrie Jakarta, yang juga alumni DBL, Respati Ragil Pamungkas.
Sebelum terjun di level pro seperti sekarang. Respati Ragil juga mengawali sebagai student athlete loh! Baca: 24 Pemain dan 4 Pelatih dari Sepuluh Provinsi Terbang ke Australia
Pemain yang pernah menjadi bagian skuad DBL Indonesia All-Star 2008 ini mengatakan, bahwa salah satu hal utama adalah repetisi saat melakukan shooting drill.
"Intinya, jangan sampai merasa bosan untuk terus latihan shooting. Tapi, jangan sembarangan. Percuma latihan shooting berulang-ulang kalo gerakannya salah," kata alumni SMA Theresiana 1 Semarang itu.
Ragil menambahkan, setiap shooter harus berlatih dengan gerakan shooting yang benar dalam setiap repetisi shooting drillnya. Gerakan, body balance, hingga follow thru harus sesuai. Agar latihan efektif dan membawa perubahan signifikan.
Selain itu, para shooter juga harus memperhatikan endurance. Bermain di posisi ini juga harus punya stamina yang kuat. Agar ritme dan konsistensi shooting terjaga.
"Fisik harus bagus dengan perbanyak lari, dan latihan core. Selain itu shooter juga harus banyak latihan untuk penguatan kaki," paparnya.
Terakhir, Ragil berpesan agar para shooter selalu disiplin dalam latihan. Selain itu juga menambah perlahan repetisi shooting drillnya.
"Harus disiplin latihan shooting yang bener dengan repetisi yang banyak. Juga jangan lupa untuk nonton video gerakan idola basket yang kamu suka, biar terus terinspirasi dan jadi motivasi," pungkasnya.
Di pentas liga profesional, Ragil adalah pemain lokal dengan rekor mencetak poin tertinggi dalam satu game. Pada tahun 2016 silam, saat masih berseragam Satya Wacana Salatiga, ia berhasil membubuhkan 48 poin saat Satya Wacana meraih kemenangan atas JNE Bandung Utama. Respati Ragil juga mencetak rekor sebagai pemain yang membubuhkan 10 kali three point dalam satu pertandingan. Hebat kan? (*)