Kegagalan melangkah ke babak final menjadi evaluasi tersendiri bagi Rahmat Sudibyo. Menurutnya, faktor yang membuatnya kurang optimal musim lalu adalah kurangnya jam latihan. Oleh karenanya, ia pun menggenjot kemampuan fisik dan fundamental selama #dirumahaja.
Rahmat bermain gemilang bersama sekolahnya, SMAN 2 Bitung. Dari tiga laga yang ia lalui, Rahmat mencetak 19 poin, empat rebound, dua assist, dan dua steal. Meski begitu, ia masih merasa kurang karena belum bisa menunjukkan performa terbaiknya.
"Setiap hari aku latihan lapangan STIE Petra buat asah fundamental. Kalau fisik lebih sering jogging sih. Seminggu sampai tiga kali," ujarnya.
Dalam dua jam latihannya dalam sehari, ia mengasah kemampuan dribble dan shooting. Bahkan, ia selali memasang target memasukkan bola sebanyak 20 kali beruntun. Jika gagal satu saja, maka ia akan mengulanginya dari awal.
Ia juga tidak lupa untuk memperkuat ototnya agar tidak mudah cedera. Beberapa workout seperti push up, sit up dan skuat menjadi makanan hariannya tiap pagi. "Rutin setiap haru biar ototku berkembang optimal dan menunjang kemampuan fundamentalku," jelasnya.
Segala latihan ini merupakan hasil evaluasi musim lalu. Pasalnya beberapa program latihannya sedikit terbentur dengan kegiatan akademiknya. Sehingga, dengan waktu luang yang lebih banyak ini, ia membuat program sendiri agar kemampuannya bisa meningkat.
"Targetku di musim baru Honda DBL nanti adalah membawa tim sampai final. Kalau dikasih kesempatan oleh Tuhan, aku ingin menjadi first team juga," tegasnya.(*)