Belum ada yang bisa menggantikan kenangan Jeff Chang tentang Honda DBL North Sumatera Series. Masih terpatri jelas dalam benaknya segala upaya yang harus dia jalani demi mengikuti kompetisi basket paling bergengsi itu.
Pernah ada usaha ekstra keras yang Jeff dan kawan-kawannya lakukan. Sebab, SMA Chandra Kumala merupakan pendatang baru musim 2018. Para pemainnya jelas buta soal persaingan di seri Sumatera Utara itu. Ditambah minimnya pengalaman mereka mengikuti turnamen-turnamen besar.
Boleh dikatakan mereka berangkat dengan modal nekat. Sampai sebelum pertandingan dimulai, tim bahkan tidak mengetahui sejauh apa kemampuan mereka menghadapi persaingan Honda DBL.
Euforia suporter yang menggila jelas bikin Jeff cs grogi bukan main. Belum pernah mereka mengalami hal seperti ini. Belum juga mampu mengatasi itu, SMA Chandra Kumala harus berhadapan dengan SMA Sutomo 1 Medan yang terkenal tim kuat di seri Sumut. Tim harus mengakui keunggulan lawan dan terpaksa angkat koper di babak big eight.
Tetapi itulah yang menjadi awal mula perjuangan Jeff dan timnya. Mereka belajar dari banyak kesalahan yang terjadi pada tahun pertama keikutsertaan di Honda DBL.
"Kami berlatih jauh lebih keras. Pemain-pemain kami juga masuk ke klub-klub basket di Medan untuk mengasah skill," kenang pemain yang baru naik kelas XII tersebut.
Hasilnya terlihat signifikan. Mereka mampu menembus fantastic four musim 2019. Sebuah capaian yang patut dibanggakan. Terlebih di babak itu mereka harus berjibaku dengan tim besar SMA Methodist 2 Medan.
"Pada pertandingan itu, euforia di lapangan amat seru dan heboh. Suporter tim lawan sangat banyak, tapi kami tidak takut. Ditambah lagi sekolah kami juga mengirim banyak suporter untuk mendukung,” cerita campers Honda DBL Camp 2019 itu.
Pertandingan berjalan alot sejak kuarter pertama. Perebutan tiket ke final itu semakin sengit. Tetapi sebagai kapten tim, Jeff berusaha membuat mental rekan-rekannya tidak terganggu. Malahan mereka tambah semangat untuk melakukan pembuktian.
Sedikit demi sedikit SMA Chandra Kumala berusaha mengejar ketinggalan angka. Ketika gap semakin tipis antara kedua tim, nasib malang menimpa Jeff. Dia terjatuh lumayan keras yang membuatnya tidak bisa bermain selama beberapa menit.
Seolah belum cukup, dua rekannya dalam tim juga mengalami cedera pada bagian kaki. Kondisi itu membuat tim semakin kewalahan. Hingga mereka banyak melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan di saat-saat genting.
"Walaupun kalah tapi saya bangga dengan kerja keras tim. Melihat apa yang mereka buat untuk memenangkan pertandingan. Tahun pertama memang lebih grogi, tapi tahun lalu semua sangat semangat dan tidak menyerah," ungkap MVP Honda DBL Seri Sumut 2019 itu.
Secara hasil memang mengecewakan. Mereka gagal membawa pulang trofi kemenangan dengan terhenti di babak semifinal. Namun, perkembangan pesat yang dialami tim dari tiap musim punya arti tersendiri bagi Jeff.
Kini SMA Chandra Kumala tidak pernah berhenti latihan. Mereka terus mengasah skill masing-masing selama masa pandemi covid-19. Tidak bertemu di lapangan bukan alasan tim untuk tidak menjaga kebugaran tubuh.(*)