Kegagalan merengkuh gelar juara pada musim 2018 menjadi semangat tersendiri bagi Riyandra Syahputra. Pebasket SMAN 2 Samarinda ini menceritakan bagaimana kerja kerasnya menyambut musim 2019 lalu. Ia dan tim hanya punya satu misi, yakni 'membalas' kegagalan tersebut.
Sejak awal 2019, coach Bayu Raditya telah mewanti-wanti pasukannya untuk tidak mengulang kegagalan pada musim 2018. Lecutan semangat dari coach Bayu membuat para pemain semakin bersemangat latihan.
Pada musim lali Riyan dan timnya melakukan latihan ekstra. Mereka berlatih satu minggu penuh tanpa berhenti. Latihan dilakukan sepulang sekolah. Milai pukul 16.00 hingga malam.
Intensitas latihan semakin meningkat saat akhir pekan. Mereka menggelar dua sesi per hari. Sesi pertama dilakukan mulai pukul 06.00 hingga 12.00. Sedangkan sesi kedua digeber pukul 16.00 hingga 18.00
"Pada tahun lalu kami sempat berlatih dengan Gunawan dari Amertha Hang Tuah. Coach Gunawan memberi banyak penerapan teknis dalam pattern," ungkap pemain yang baru saja lulus tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Gunawan memberikan beberapa pola yang bisa diterapkan di lapangan. Gunawan juga memberikan tips dan trik tentang apa saja yang harus dilakukan dengan beberapa skenario yang berdasarkan pengalamannya selama di lapangan.
Khusus untuk Riyan, Gunawan mengajarkan beberapa form yang harus dilakukan guard ketika di lapangan. Mulai dari kapan harus passing, kapan harus penetrasi, hingga apa yang harus dilakukan saat shooting.
"Coach Gunawan kasih masukan kalau shooting sebisa mungkin tangannya di atas kepala biar tidak gampang diblok. Lalu sebisa mungkin kalau rilis bola pakai jari tengah agar lebih akurat," ungkap Riyan.
Kepada adik kelasnya, Riyan berpesan untuk selalu semangat dan berlatih semaksimal mungkin. "Buktikan bahwa kalian bisa dan lebih baik dari angkatanku. Good luck!," tutur Riyan.(*)