Bukan hanya prestasi tim basketnya yang mengundang perhatian pada gelaran Honda DBL DKI Jakarta Series musim kemarin. Sepak terjang tim dance SMAK 1 Penabur Jakarta juga tampil menawan. Dengan membawakan tema Mulan, Trixy Oxelen dan rekan-rekannya berhasil membawa pulang penghargaan first place UBS Gold Dance Competition Seri DKI Jakarta tahun lalu.
Keberhasilan F1RST (nama julukan tim dance SMAK 1) meraih prestasi tertinggi merupakan buah kerja keras seluruh anggota tim. Plus, ada peran support system dari seluruh warga sekolah.
Salah satu dancer F1rst, Trixy Oxelen menyebutkan perjuangan mereka diawali dari ketidaksengajaan. Sebab, tim basket mereka ingin mendaftarkan diri sebagai kontestan Honda DBL tahun lalu.
“Sebenarnya, awalnya kami diminta ikut peran sebagai pendamping oleh tim basket, biar basket SMAK 1 bisa ikut. Karena syarat ikut (Honda) DBL harus ada tim dance-nya,” ujarnya.
Namun, Trixy dan rekan-rekannya gak bersedia kalau hanya sekadar menjadi pendamping. Akhirnya, mereka berinisiasi untuk menyiapkan semuanya. Agar bisa membawa nama SMAK 1 harum di pentas dance terbesar tingkat pelajar itu.
“Kami berpikir, nggak mau deh cuma jadi tim penghibur, lebih baik sekalian tampil bagus,” cetusnya. Semua persiapan dilakukan sejak dua bulan menjelang UBS Gold Dance Competition terhelat. Di tengah segala persiapan, dirinya juga tidak menyangka seluruh warga sekolah mendukung tim mereka.
“Pokoknya, ternyata bukan kita dan tim basket doang yang semangat. Anak-anak OSIS, suporter Kriza (julukan SMAK 1 Penabur) juga semangat, mereka sampai bikin poster buat mendukung kami,” akunya.
Kian mendekati hari H penampilan, Trixy dan tim semakin getol menyiapkan diri. Setiap hari, mereka berlatih dari sore hingga malam. Selepas pulang sekolah. Belum lagi mereka juga mendapat latihan pada saat weekend.
“Kita kerahin semua kemampuan kita. Biar nggak bikin keceewa guru, orang tua, dan teman-teman yang ngedukung,” katanya.
Perjuangan tersebut jadi memori indah bagi Trixy di tahun terakhirnya di SMAK 1. Apalagi waktu persiapan jelang perform. Dirinya akan terus mengenang masa indahnya di SMA itu. “Wah situasi back stage nggak akan pernah aku lupain. Keriuhan itu jadi kenangan indah banget bareng tim dance,” pungkasnya. (*)