Sejak kehadirannya pada musim 2014, tim basket putri SMAN 19 Surabaya menjelma menjadi salah satu tim yang selalu diperhitungkan di gelaran Honda DBL seri Surabaya. Bagaimana tidak, hampir setiap tahunnya, mereka lolos ke playoffs.
Srikandi SMAN 19 Surabaya berhasil melangkah ke babak semifinal musim lalu. Mereka mengukir sejarah baru di gelaran Honda DBL 2019. Tak hanya itu, kapten mereka, Ulfariyah juga lolos ke Honda DBL Camp 2019.
D.k. Wardhana, pelatih Nexix's --sebutan SMAN 19 Surabaya-- menjelaskan bahwa sebelum masuk tim basket SMAN 19 Surabaya, ada dua hal yang ia tekankan ke anak-anaknya.
"Yang pertama, harus mau dan siap bekerja keras. Yang kedua dan yang paling penting adalah tidak boleh pacaran," ujar alumnus SMAN 9 Surabaya tersebut.
Aturan tak boleh pacaran di skuadnya ini diberlakukan karena ingin pasukannya bisa lebih berfokus ke belajar dan latihan. Sesuai dengan konsep student athlete yang diusung di Honda DBL.
Jika ketahuan berpacaran atau memiliki pacar, ia pun dengan tegas akan memberikan pilihan yang harus dilakukan. "Pilihannya cuman dua, tetap latihan atau keluar dari tim. Saya tidak mau fokus anak-anak saya terpecah jadi lebih banyak karena memiliki pacar," tambahnya.
Untuk regenerasi tim, coach Didiet tidak pernah khawatir. Pasalnya, ia memiliki dua sumber yang terus ada di setiap tahunnya. Mulai dari ekstrakurikuler sekolah hingga kerja sama lisan antara SMAN 19 Surabaya dengan klub basket Wiramuda Surabaya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa tidak ada perbedaan antara pemain basket dari sekolah dan dari tim. Semuanya akan diberikan jam terbang, program latihan dan waktu latihan yang sama saat berada di sekolah.
Ia menyontohkan program latihan di awal semester seperti sekarang. Baik tim utama maupun yang baru bergabung di basket, semuanya akan mendapatkan latihan fundamental dan drill yang sama.
Sehingga, siswa yang baru memegang bola basket dan punya impian bermain di Honda DBL pun tidak minder karena melihat semuanya latihan dengan metode yang sama.
"Saya tidak memberikan privilege ke anak-anak klub saya. Program latihan pun tidak pernah saya campur. Klub ya klub, sekolah ya sekolah. Hal ini yang membuat SMAN 19 Surabaya punya banyak regenerasi baru yang bisa jadi back up. Bahkan bisa jadi tim utama untuk berlaga di kompetisi basket," tambahnya.
Kedisiplinan yang ditanamkan coach Didiet ini pun berbuah hasil. Banyak alumni basket SMAN 19 Surabaya yang sukses baik di tingkat kuliah maupun setelah lulus.
"Karena mereka terbiasa disiplin, mereka jadi selalu bisa fight di segala hal. Meskipun tak melanjutkan karir di dunia basket sekalipun," tutupnya.(*)