Setengah dari skuad SMA Al-Ma’ruf pada Honda DBL DKI Jakarta Series 2019 lalu merupakan pemain debutan. Tapi, mereka tetap menampilkan performa yang luar biasa. Salah satunya adalah Deandra Pepe. Meski belum mendapat jam terbang yang banyak, ia punya tekad luar biasa buat tim.
Salah satu bukti perjuangannya adalah bisa membawa Ababil--julukan Al-Ma’ruf--melenggang ke semifinal Honda DBL seri Jakarta Timur tahun lalu. Pemain bertipikal small man ini punya daya juang yang besar. Meski berpostur kecil, ia sangat gesit dan tak ragu menembus tembok pertahanan lawan. Torehan statistiknya pun cukup baik.
Dari empat laga, Deandra mampu memberikan tujuh assist. Pemain dengan tinggi 140 sentimeter itu juga berani mencuri penguasaan bola dari lawan. Dibuktikan dengan empat steal yang dihasilkan. Buatnya postur tubuh bukan jadi masalah. Yang terpenting punya tekad yang besar.
“Harus percaya diri. Bikin diri sendiri tidak boleh takut siapap un lawannya. Teman di dalam tim juga selalu saling mendukung,” ujarnya.
Tak dapat mungkiri, sesekali ia merasa grogi berlaga di hadapan ribuan penonton yang memadati arena. "Untuk menghilangkan grogi itu kami teriak bareng sebelum bertanding. Biar bisa fokus pas di lapangan," imbuhnya.
Mental bersaing Deandra memang sudah ada sejak lama. Seperti saat dirinya berlabuh ke SMA Al-Ma’ruf. Padahal ia berasal dari SMPN 12 Bogor. Ia hijrah ke Jakarta untuk berjuang dan bersaing menjadi pemain basket diibu kota.
"Aku ingin membela DKI Jakarta. Makanya aku pilih sekolah di Jakarta. Aku juga rajin berlatih biar bisa point guard yang pintar di lapangan,” lanjutnya.
Perjuangan Deandra masih ada dua tahun ke depan. Ia sudah merasa haus akan gelar juara. Terlebih jadi kampiun di Honda DBL.
"Banyak harapan dan tanggung jawab yang dikasih ke kelas X, agar Al-Ma’ruf bisa jadi juara di Jakarta Timur bahkan seri DKI Jakarta sekalipun,” tuturnya.(*)