Bagi Satrio Jamhur kata menyerah tidak pernah ada dalam kamusnya. Terbukti, sejak Honda DBL West Java Series dua tahun silam ia pantang menyerah. Puncaknya pada gelaran Honda DBL Seri Jawa Barat musim lalu. Satrio menorehkan kesan manis di tahun terakhinya bersama SMAN 2 Bandung. Ia turut mengantarkan Smunda (julukan SMAN 2 Bandung) menyandang titel runner-up.
Selain itu, berkat hasil tersebut ia diganjar status Most Valuable Player (MVP) Honda DBL West Java Series 2019. Dan, student athlete berusia 18 tahun itu berhasil menembus Top 24 Campers Honda DBL Camp tahun lalu. Padahal, setahun sebelumnya ia gagal masuk ke fase 24 Besar, dan harus puas tersingkir dari awal.
Seperti perjuangannya bersama Smunda, ia enggan menyerah untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian untuk masuk perguruan tinggi idamannya. Tahun ini Satrio memang sudah lulus dari SMAN 2 Bandung. “Pokoknya lebih giat lagi belajarnya deh, biar bisa keterima di Unpad,” papar Satrio.
Beragam cara ia tempuh biar bisa lanjut kuliah. Ia punya target untuk berkuliah di Universitas Padjajaran (Unpad). Sebelum persiapan ujian tulis, ia juga sudah pernah mencoba untuk memilih Unpad juga melalui jalur prestasi basket. “Japres udah aku kirim, tapi belum ada informasi lagi nih,” tuturnya.
Kapten Smunda musim lalu ini berencana mengambil jurusan administrasi bisnis. Beberapa waktu belakangan ini ia memang sedang sibuk, mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian masuk Unpad. Ia punya alasan khusus mengapa dirinya bersikukuh untuk bisa masuk ke Unpad. “Soalnya ayah juga kuliah di sana dulu, jadi mau ikutin jejak dia,” pungkasnya. (*)