Di musim terakhirnya berlaga di Honda DBL Lampung Series, Deemas Tiandri mendapatkan banyak pengalaman manis. Tak hanya membawa SMA YP Unila ke babak Final, ia juga berangkat ke Surabaya sebagai salah satu dari lima pemain terbaik (First Team) mewakili Provinsi Lampung. 

"Yang menurutku paling seru sih waktu dilatih sama coach Dimaz Muharri dan Cio Manuputty. Rasanya kaya mimpi aja bisa dilatih pemain profesional," ujar Deemas.

Saat di Honda DBL Camp, ia mendapatkan banyak ilmu baru yang didapat. Mulai dari mengasah kemampuan sampai penempatan posisi yang baik sesuai dengan role di lapangan di tingkat advance.

Tak hanya itu, ia jadi mengerti bahwa intensitas latihannya di Lampung dibandingkan dengan di Honda DBL Camp sangat berbeda. Bahkan, porsi latihannya selama ini kurang dari setengahnya.

"Kalau di DBL Camp ini lebih ke bagaimana menjadi pemain yang pintar di lapangan. Nggak cuma tentang latihan fisik dan fundamental. Jadinya berguna banget buat aku di level kuliah nanti," tambah pemain berusia 17 tahun tersebut.

Selain tentang Camp, momen bersama tim basket juga tak kalah ngangenin bagi Deemas. Baginya, Tim basket SMA YP Unila sudah seperti keluarga sendiri. Apalagi Coach Sony Icon juga sangat menyanyangi anak asuhnya. 

Salah satu yang paling diingat oleh Deemas adalah bagaimana mereka berlatih dengan keras untuk menyiapkan diri menuju Honda DBL. Dalam sehari, mereka wajib berhasil memasukkan free throw sebanyak 80 tembakan. Hal ini belum termasuk dengan latihan lain yang dibangun oleh Coach Sony.

"Nah, buat adek-adekku, juara itu ada di tangan kalian. Jadi jangan hanya latihan di sekolah. Harus nambah di rumah dan tentunya jangan cepat berpuas diri," tutupnya. (*)

 

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya