SMA Santa Ursula datang dengan penuh kejutan musim kemarin. Sebagai debutan pada liga basket pelajar terbesar tanah air, mereka di luar dugaan mampu bersaing dengan para kompetitornya. Pada gelaran Honda DBL DKI Jakarta Series 2019.

Sanur (julukan SMA Santa Ursula Jakarta) benar-benar menjadi tim kuda hitam.  Tepatnya saat bersaing di tingkat wilayah Jakarta Utara dan Pusat (North Region). Mereka mampu menembus final dan akhirnya menyandang sebagai runner-up North Region.  Dan berhak melaju ke fase elit Championship Series bersama para finalis dari empat region Seri Ibu Kota lainnya.

Hebatnya, pencapaian itu mampu mereka raih, walau dengan kekuatan tim yang banyak dihuni oleh pemain dengan status rookie. Salah satunya adalah Karina Nathalie.

Forwarda Sanur ini membuktikan ia mampu bersaing dengan para seniornya. Karina bukan cuma sebagai “penghangat” bangku cadangan. Ia mampu berkontribusi lebih untuk Sanur.

Dari empat pemain kelas X saat itu (masih berstatus rookie), statistik Karina yang paling moncer. Dia menjadi penyumbang poin kedua terbanyak di bawah seniornya, Ivy Florentia. Student athlete berusia 16 tahun ini membukukan 29 poin dan 42 rebound.

Karina juga kerap dipercaya turun ke lapangan. Dan punya minutes played yang mencapai rata-rata 28 menit 49 detik per game.

Meski dapat bermain dengan baik, bukan berarti Karina bermain tanpa tekanan. Baginya, berlaga di Honda DBL merupakan suatu kebanggaan tersendiri.  

“Pastinya sangat nervous karena tanding basket didukung satu sekolah. Tapi, akhirnya rasa nervous itu bisa berubah jadi semangat buat mengharumkan nama sekolah,” paparnya.

Dirinya mengakui pressure perhelatan Honda DBL itu sangat besar. “Kita sebagai rookie harus bisa bangun chemistry. Puji Tuhan aku sering dipercaya sebagai starter sama Coach dan bermain bareng kakak-kakak senior aku,” tandasnya.

Jauh sebelum perhelatan Honda DBL musim lalu digelar, Karina juga sudah banyak mempersiapkan diri.

Pasalnya, Honda DBL merupakan ajang terbesar dan penuh gengsi, terlebih di ibu kota. “Dari awal, kami masing-masing udah bertekad untuk memberikan yang terbaik di lapangan. Dukungan orang tua, guru bahkan teman terdekat jadi pecutan bagi aku,” cuapnya.

Karir Karina masih panjang di Honda DBL. Ia masih punya dua tahun lagi untuk bisa membawa Sanur lebih baik lagi. Termasuk menginjak musim ini ketika dia akan berstatus sebagai sophomore alias musim kedua berkiprah. Student athlete dengan postur 163 sentimeter itu bertekad bisa membawa Sanur juara.

“Tentu yang jadi dream saya adalah mengantarkan Sanur kembali masuk Championship Series dan bisa mempersembahkan trofi champion pada Seri DKI Jakarta,” ujarnya.

Lebih lanjut ia juga mengincar target pribadi, yakni terpilih menjadi First atau Second Team Seri DKI Jakarta. Agar bisa ikut Honda DBL Camp.

“Kalau memang dikasih kesempatan pengin banget bisa terpilih. Bahkan kalau bisa jadi skuad Honda DBL Indonesia All-Star,” pungkasnya. (*)

 

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya