Ketika berbicara tentang Honda DBL North Sumatera Series, tentu tak akan lepas dari salah satu tim yang konsisten berpartisipasi dengan gemilang. Sekolah tersebut adalah SMA Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan. skuad asuhan Heri Janto dan Mariana ini sudah mengoleksi tujuh gelar champion. Enam diantaranya merupakan gelar champion putri yang sudah mereka koleksi sejak tahun 2012.
"SMA Wahidin sendiri tidak pernah 'mengambil' siswa dari sekolah lain. Yang ada malah pemain kami yang ditawari beasiswa dari sekolah lain. Sejak saya melatih di tahun 1989, tim pelatih berfokus membibit talenta muda sejak sekolah dasar. Sehingga regenerasinya terus berjalan," ujar coach Tekpeng, Sapaan akrab coach Heri Janto.
Arsitek Wahidin ini lantas bercerita bahwa di tingkat SD, ia dan tim pelatih akan mengenalkan basket dengan program yang fun. Sehingga, anak-anak bisa tertarik dan mau bermain basket.
Lalu, saat sudah menginjak SMP, barulah coach Tekpeng melanjutkan program pengembangan basket ke level pemula. Di SMP Wahidin sendiri terdapat kelas khusus basket untuk semua siswanya yang diselenggaran dua kali dalam seminggu. Lalu dilanjutkan dengan latihan reguler selama tiga kali dalam seminggu. Sedangkan untuk siswa kelas 9, intensitas latihannya akan dikurangi menjadi satu kali kelas basket dan satu kali kelas reguler.
"Jadi, setelah selesai melakukan UN, siswa kelas 9 langsung bergabung latihan dengan tim basket SMA. Program ini sudah saya jalankan sejak saya lulus SMA di tahun 1988 dan melatih di tahun 1989," tambah Coach Tekpeng.
Untuk Honda DBL sendiri, Coach Tekpeng dan tim pelatih SMA Wahidin punya program khusus untuk pengembangan kemampuan basket. Fundamental menjadi hal utama yang terus dipoles agar timnya semakin siap. Apalagi, antusiasme anak-anaknya yang sangat tinggi membuat pelatih berusia 50 tahun ini semakin mudah mengasah kemampuan anak-anaknya.
Beberapa metode latihan yang didapatkan dari Honda DBL Camp juga ditularkan ke anak-anaknya. Mulai dari conditioning, aquatic training, hingga ice bathing. Tujuannya agar anak-anaknya bisa berkembang lebih optimal.
Tak hanya melakukan program latihan di sekolah, ia juga menganjurkan untuk menambah latihan di rumah. Bukan tanpa alasan, ia selalu menanamkan agar anak-anaknya mau bekerja keras dan tidak mudah menyerah. Karena proses meraih gelar juara tidak bisa didapat dengan membalikkan telapak tangan.
"Yang selalu saya tekankan adalah mengalahkan diri sendiri. Karena dengan bisa mengalahkan diri sendiri maka akan bisa mengalahkan orang lain. Lalu, tidak boleh ada anak emas di dalam tim. semuanya harus sama rata. Benar dipuji dan kalau salah ya harus dibenarkan," ujarnya.
Coach Tekpeng berharap anak-anaknya setelah lulus bisa mandiri, disiplin, dan memiliki tujuan hidup. Hal inilah yang terus diberikan secara tersirat ke anak asuhnya agar kelak mereka menjadi sosok berguna bagi lingkungan sekitarnya.
"Dengan menjadi sosok yang berguna, tentu mereka juga akan menjadi tauladan bagi lingkungan sekitarnya. Terutama adik kelasnya. Sehingga sinergi ini terus berlanjut hingga ke akar paling bawah," tutupnya. (*)