Musim 2018 menjadi debut bagi SMA Kharisma Bangsa Tangerang di Honda DBL. Pada tahun itu juga tim putra SMA Kharisma Bangsa langsung menunjukkan ketajamannya dengan meraih gelar juara Honda DBL Banten Series 2018.

Gelar itu pun sukses dipertahankan di Honda DBL Banten Series. Mereka berhasil mengalahkan SMA UPH College Tangerang dengan skor tipis 47-45.

Sejak 2018, selain membawa pulang gelar juara, Kharisma Bangsa juga menyumbangkan wakil ke Honda DBL Indonesia All-Star. Sadam Asyurna dan Mohammed Aofar Hedyan menjadi salah satu bagian dari student athlete terbaik se-Indonesia pada 2018.

Lalu pada tahun 2019, Aofar kembali menjadi skuad elit tersebut dan berangkat ke Amerika bersama 23 pemain dan empat pelatih terbaik lainnya.

Kharisma Bangsa sendiri bukan tak memiliki jam terbang di dunia basket. Mereka lebih sering berkompetisi di luar negeri ketimbang di Indonesia.

Biasanya, mereka berpartisipasi di kompetisi satu hingga dua kali dalam setahun di level Internasional. Sedangkan di Indonesia, hanya Honda DBL yang menjadi agenda rutin tahunan sejak musim 2018.

Tak tanggung-tanggung, ada empat gelar internasional yang sudah mereka raih. Mulai dari Juara di Paris World Games 2018, runner up The 2nd Division NCAA PACIFIC RIM Basketball Championship 2017 di Bangkok Thailand, 4th place International High School Basketball Championship 2013 di Penang, Malaysia, dan 4th place Southeast Asia Basketball Association (SEABA) Under-16 Championship 2013, di Jogjakarta.

"Untuk basket sendiri, kami sudah ada program sejak SMP. Beberapa mereka ada yang melanjutkan langkahnya di SMA. Namun, ada juga yang beralih ke pengembangan skill lainnya. Yang terpenting di tim basket Kharisma Bangsa adalah keinginan secara personal," ungkap Dhendy Saputra, head coach Kharisma Bangsa.

Pelatih 28 tahun tersebut menambahkan, SMA Kharisma Bangsa Tangerang memiliki sistem sekolah asrama. Sehingga, keinginan dan niat dari para pemain yang ingin mengasah kemampuan basketnya di luar jam latihan akan sangat membantu mereka agar bisa berkembang lebih jauh.

Tim basket Kharisma Bangsa berlatih tiga kali dalam seminggu. Dalam program tersebut, coach Dhendy lebih menekankan untuk pengembangan defense.

Terlebih, di Honda DBL menerapkan sistem man to man defense. Sehingga, selain dasar dalam bertahan, anak-anaknya juga diajarkan untuk melakukan latihan transisi agar bisa kembali rapat seusai melakukan serangan.

Sedangakan untuk offense, coach Dhendy menerapkan program drill yang ia applikasi dan improvisasi dari UCLA drill. University of California, Los Angeles (UCLA) sendiri merupakan salah satu kampus di Amerika Serikat yang memiliki program pengembangan basket yang sangat baik.

Bahkan, beberapa pemain dari UCLA menjadi salah satu bagian tim di NBA. Sebut saja seperti Russel Westbrook, Trevor Ariza, hingga legenda basket Amerika, Kareem Abdul Jabbar.

"Untuk yang UCLA, kita lebih sering ambil di bagian shooting-nya. Sedangkan untuk fisik, Agility menjadi poin penting karena secara akselerasi, anak-anak saya kurang optimal. Sehingga harus saya upgrade kelincahannya," tambah pelatih yang menangani tim Kharisma Bangsa sejak 2014 tersebut.

Ia berharap agar anak asuhnya semakin baik tak hanya di basket. Melainkan juga di akademik. Pasalnya, mereka tetap merupakan seorang pelajar yang harus mengutamakan belajar baru kegiatan minat bakat seperti basket.

"Bagi kami, melihat mereka juara memang sangat membanggakan. Tapi, kami akan lebih bahagia ketika melihat mereka sukses. Semoga Honda DBL tetap bisa dijalankan dan memperluas cakupannya. Karena tidak semua turnamen basket mengusung konsep student athlete sebagai inti dari kompetisinya," tutur coach Dhendy.(*)

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Fenomenal! Danu Satria Pimpin Daftar Top Poin Leaders DBL Banjarmasin 2024
Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game