Indira Rasyadah, garda SMAN 21 Jakarta punya tradisi sendiri saat merayakan hari raya Idul Fitri. Biasanya, Indira bersama keluarga besar kumpul bersama di rumah sang nenek yang berada di Jakarta. Ia memang tidak mudik ke luar kota. Tapi dirinya menanti keluarga besar yang datang dari Palembang untuk ke Jakarta.
Namun, di tengah aturan lebaran di rumah aja, tahun ini tidak ada keluarga besarnya yang datang untuk kumpul bareng di Jakarta. Meski begitu, ia masih berharap dirinya tetap bisa ke rumah nenek untuk sekedar silaturahmi pada saat hari lebaran.
“Sedih nggak bisa kumpul saudara jauh, tapi minimal aku harap sih aku sekeluarga tetap bisa ke rumah nenek yang di Jakarta,” tandasnya.
Bukan hanya tradisi kumpul keluarga aja, tapi Indira juga suka membuat kue menjelang hari raya lebaran. Ada empat andalan kue yang Indira buat. Yaitu nastar, kastengel, kue coklat, dan juga lidah kucing.
“Kalau dua atau tiga hari menjelang lebaran aku biasa buat kue kering gitu nah terus siap-siapin juga makanan berat ala lebaran,” ucapnya.
Meski biasa membuat kue jelang lebaran, ada satu hal yang sampai saat ini belum tercapai. Yaitu membuat kue khusus guru dan sahabat dekatnya.
“Aku udah kepengin lama bikinin kue gitu buat guru-guru dan orang terdekat. Tapi belum kesampaian nih sampai sekarang,” ungkapnya.
Tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, Indira hanya bisa berpesan kepada orang terdekatnya, untuk tetap suka cita menyambut hari lebaran, meski harus di rumah aja.
“Semoga ibadah bulan Ramadan bisa bermakna buat kita semua. Tetap bersuka ria menyambut hari yang super spesial buat kita semua,” pungkasnya. (*)