Tak ada yang lebih diinginkan oleh tim putri SMAN 11 Makassar selain membalas kekalahan pada laga final Honda DBL South Sulawesi Series 2019. Masih teringat jelas dalam benak mereka ketika dijegal oleh tim SMAN 2 Makassar dalam perebutan gelar juara tersebut. Mereka kalah dengan margin skor 41-63.
Padahal saat itu tinggal selangkah lagi bagi Eleven--julukan SMAN 11 Makassar--untuk menjadi kampiun. Namun, nasib baik belum memihak mereka.
Sejak momen itu, tim tak pernah beristirahat. Mereka terus menggeber latihan. Terlebih ada perubahan masif dalam komposisi tim. Lima pemain senior tidak lagi bisa menyokong Eleven lantaran lulus sekolah tahun ini. Sehingga harus ada pembentukan chemistry pada tim baru.
"Tahun kemarin kami cuma finalis. Target tahun ini otomatis juara. Kami sudah persiapkan semuanya," ujar coach Eleven, Kurniawan Hazairin.
Untuk semakin mematangkan tim, Kurniawan bahkan mengirim anak asuhnya untuk tanding di berbagai event level kabupaten maupun kota. Hasilnya cukup menggembirakan. Eleven berhasil mencapai podium tertinggi.
Menurut coach Kurniawan penting sekali mengasah mental bertanding para atlet. Terutama jika mereka tampil di luar kandang.
"Alhamdulillah, hasilnya positif untuk menambah mental juang dan merasakan atmosfer main tanpa pendukung. Mereka menunjukkan bisa juara dengan kondisi itu," ungkap pelatih 40 tahun itu.
Eleven tentu sangat menantikan untuk gelaran DBL musim baru ini. Tak hanya diisi wajah baru, tetapi mereka juga membawa semangat baru untuk menyongsong pertandingan paling bergengsi antar sekolah di Indonesia tersebut.(*)