Di Pasuruan, Bulan Ramadan selalu berlangsung meriah. Banyak acara-acara yang ada baik di desa-desa maupun di kota. Inilah yang diutarakan Fariq Zakka, pemain andalan SMAN 1 Pasuruan. Ia bercerita semenjak ada pandemi, banyak perubahan di perayaan bulan penuh berkah tahun ini.
"Biasanya meriah banget bahkan sampai menjelang sahur. Sekarang sepi. Rasanya kaya kurang lengkap aja sih," ujar Fariq.
Ia lantas becerita, satu hal yang sangat ia rindukan adalah musik patrol. Musik patrol sendiri merupakan karnaval musik yang diarak keliling desa. Biasanya, para pemainnnya menggunakan beragam alat tradisional seperti angklung, kolintang, drum plastik bekas untuk perkusi, hingga simbal dan gong.
Hal lain yang nggak kalah dirindukan sama Fariq adalah jajanan khas Ramadan. Di Pasuruan sendiri, biasanya ada banyak pasar Ramadan yang menjual beragam takjil. Namun, di musim pandemi seperti sekarang, penjualnya menjadi berkurang.
"Biasanya aku beli Es Pokak. Jadi isinya kaya wedang gitu rasanya enak banget. Terus sama bipang. Mantep banget kalau dibuat berbuka," ujarnya.
Selain berburu takjil, Fariq juga menjelaskan bahwa di musim lalu ia juga rutin berlatih bersama tim basketnya. Apalagi, bulan Ramadan tahun lalu berdekatan dengan persiapan menuju Honda DBL.
Latihan yang dllakukan juga tidak seberat biasanya. Pelatih SMAN 1 Pasuruan, Kevin Adi Pradana mengasah skill finishing anak asuhnya seperti shooting dan lay up. Baru setelah Ramadan, mereka digenjot untuk latihan fisik.
"Terus setelah latihan kita buka bersama biar chemistry-nya makin rapet," pungkas Fariq. (*)