Felesia, MVP Honda DBL Seri Kalimantan Barat tak henti-hentinya mengucap syukur. Atas keterlibatannya di Honda DBL, banyak pengalaman baru dan banyak teman. Baik saat menjalani pertandingan di Pontianak, maupun saat menjalani Honda DBL Camp di Surabaya selama dua musim berturut-turut.
Baginya, ada satu sosok yang membuatnya bisa termotivasi untuk bisa selalu maju. Beliau adalah pelatih dari SMA Santu Petrus Pontianak, Eka Bagus Tri Setyawanp.
"Waktu tahun pertama ikut Honda DBL, aku nggak tergabung dengan tim 5on5. Terus waktu sekolahku juara dan temen-temen pada foto-foto, aku lagi sendirian agak jauh dari mereka. Terus Coach Bagus dateng hampirin aku. Dia bilang 'Ayo ikut foto-foto. Nih aku kasih kamu medali champion, nanti tahun depan balikin ya le," kenang Felesia.
Dari sinilah, Felesia termotivasi. ia pun berlatih keras di setiap harinya untuk bisa mengembalikan medali champion yang dipinjamkan oleh pelatihnya.
Kerja keras dan kemauan kuatnya membuahkan hasil. Pada tahun kedua dan ketiganya, dia terpilih dalam tim 5on5. Dua kali pula ia berhasil membawa timnya menjadi champion.
Dan pada dua musim itu juga ia diterbangkan ke Surabaya untuk mengikuti Honda DBL Camp di tahun 2018 dan 2019.
Pada tahun 2018, ia langsung menggebrak. Felesia menjadi pemecah rekor beep test Honda DBL Camp dengan torehan 106 lap. Hingga Honda DBL Camp 2019, rekor ini masih belum terpecahkan.
"Waktu memecahkan rekor beep test itu nggak nyangka. Aku kira cuma di tahun 2018 aja. Ternyata aku memecahkan rekor sepanjang penyelenggaraan Honda DBL Camp," ujarnya.
Felesia saat memecahkan rekor beep test Honda DBL Camp 2018.
Meski masih belum menjadi menembus skuad Honda DBL Indonesia All-Star, Felesia tak pernah bersedih. Pasalnya, dari Honda DBL Camp ia belajar banyak hal. Baik dari fundamental basket hingga pertemanan. Bahkan, ia dan para siswa yang lolos ke Honda DBL Camp masih sering berkomunikas loh!
Ia pun berpesan kepada adik-adiknya yang akan berlaga musim ini, agar selalu berlatih keras dan tak gampang menyerah. Tak hanya itu, ia juga mengingatkan untuk tidak meninggalkan kewajiban utama mereka, yaitu belajar.
"Belajar itu tetap prioritas utama, baru setelahnya basket. Jadi, jangan cepat menyerah dan putus asa ya, Semangat!," tutupnya.(*)