Zahwa Namira, Guard SMAN 8 Malang bercerita bahwa latihan saat Ramadan selalu terasa lebih ringan. Bukan tanpa alasan, hadirnya teman-teman di saat program di lapangan sekolah membuat waktu terasa begitu cepat. 

"Kebetulan tahun lalu itu puasanya deket sama Honda DBL. Jadi kami biasanya start jam setengah 3 sore. Terus selesai jam 5 sore. Usai ganti baju terus langsung berburu takjil deh," ujar Zahwa.

Posisi sekolah yang berdekatan dengan Universitas Brawijaya membuat Zahwa dan skuad Smarihasta selalu berkunjung ke kantin kampus tersebut. Bahkan, mereka sudah punya langganan sendiri-sendiri loh ketika ke sana.

Zahwa sendiri biasanya memesan nasi goreng atau tahu telor. Harganya yang murah juga menjadi salah satu alasan kenapa skuad Smarihasta sering berkunjung ke Pujasera UB.

"Sebenernya ada lagi satu menu favorit. Mie goreng double hehe. Tapi kan nggak boleh sering sering jadi ya kalo pengin banget baru beli," ujar cewek berusia 18 tahun tersebut.

Ada satu cerita yang memorable bagi Zahwa dan teman-temannya. Di dekat sekolah mereka terdapat satu masjid besar yang sering membagikan takjil. Karena tahu bahwa menunya adalah nasi, mereka sengaja sholat disana. Dengan harapan bisa mendapatkan kudapan tersebut. 

Ketika sudah mulai dibagikan, mereka sengaja menunggu di teras masjid. Sayang, harapan mereka pupus. Zahwa dan teman-temannya tidak kebagian makanan tersebut.

"Akhirya karena putus asa nggak ditawarin, kita berangkat ke Pujasera UB lagi deh hehe. Tapi nggak pa pa, soalnya masih banyak orang yang lebih membutuhkan daripada kita (skuad Smarihasta, Red)," tutup Zahwa. (*)

 

Populer

Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Bulungan Siap Mati-matian Hadapi Misi Revans Jubilee di Final DBL Jakarta!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya
Mengenal Kopi Good Day, Produk Kopi Anak Muda yang Banyak Rasa