Rangkaian Honda DBL 2019 lalu ternyata menyimpan beragam kenangan indah bagi Stephanie Wijaya. Sebab, tahun terakhirnya di SMAK 1 Penabur Jakarta berakhir manis. Stephanie berhasil menorehkan berbagai prestasi, baik bagi tim maupun individu.
Dari banyaknya kejadian yang berkesan, ada empat momen yang nggak akan pernah dilupakan Stephanie selama mengikuti di Honda DBL. Apa saja? Check this out gengs!
1. Semifinal West Region
Partai krusial melawan SMA Kristoforus 1 di semifinal wilayah Jakarta Barat, membuat jantungnya terus berdebar sepanjang laga. Sebab, laga tersebut merupakan do or die bagi nasib tim basketnya.
"Targetku untuk tim adalah harus masuk Championship Series. Kalau kalah di semifinal, otomatis kami gagal ke Championship Series. Artinya, kans perizinan sekolah buat main di DBL musim berikutnya sangat tipis. Tapi, puji Tuhan kami menang. Bahkan berakhir lega karena kami bisa juara West Region," paparnya.
2. Pertandingan Kontra SMAN 21 Jakarta
Laga pamungkas Grup A melawan SMAN 21 Jakarta sejatinya tidak memengaruhi kepastian lolosnya Kriza--julukan SMAK 1 Penabur ke semifinal. Pasalnya, mereka sudah mengantOngi dua kemenangan.
Hanya saja, laga melawan SMAN 21 MENjadi penentu siapa juara Grup A. Di sisi lain, runner up grup ini bakal bersua tim unggulan SMAN 28 jAKARTA yang telah memastikan diri jadi juara Grup B.
"Hampir sepanjang kuarter kami tidak pernah leading. Jujur kami emang menghindari bertemu SMAN 28 Jakarta di semifinal. Pas jeda half time kami merasa dalam pressure tinggi. Aku coba menenangkan tim. Untungnya, kami bisa menang tipis satu bola," ceritanya.
3. Honda DBL Camp 2019
Lebih dari 200 pemain dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul di Honda DBL Camp. Mereka berjuang memperebutkan tiket untuk bisa terpilih menjadi skuad Honda DBL Indonesia All Star.
Hal itu sangat dirasakan Stephanie. Ia benar-benar merasa digembleng, baik secara fisik maupun mental. Ia merasa harus selalu memberikan yang terbaik.
"Semua orang ingin jadi yang terbaik. Ini berkesan banget buat aku. Sebab kami seperti harus berjuang sampai titik darah penghabisan. Dari hari pertama datang sampai hari terakhir pas pengumuman," ujarnya.
4. Terpilih Jadi Honda DBL All-Star
Keberhasilan Stephanie tembus menjadi skuad Honda DBL Indonesia All-Star benar-benar kado terindah. Perjuangan selama mengikuti Honda DBL Camp terbayar lunas. Ia sangat bersyukur bisa menimba ilmu di tempat lahirnya olahraga basket, yakni Amerika Serikat.
"Senang bisa dapat ilmu dari pelatih di Mamba Sport Academy. Yang lebih berkesan pasti saat tim putri bisa juara turnamen di Amerika," tuturnya.(*)
Btw, kalau kalian lagi cari kebutuhan barang-barang olahraga, tapi gak bisa keluar rumah, belanja aja di DBL Store. Ada programĀ program gratis ongkirĀ #dirumahaja. Selengkapnya klik banner di bawah ini: