Beragam alat berteknologi tinggi untuk mengoptimalkan aktivitas olahraga terus bermunculan. Salah satunya adalah elevation mask. Jenis masker yang satu ini dipercaya bisa meningkatkan kadar VO2Max penggunanya. Bahkan bisa lebih baik dibanding tanpa menggunakan masker ini. Beneran nggak sih?
Berdasarkan jurnal John P. PORCARI, profesor di Department of Exercise and Sport Science at the University of Wisconsin-La Crosse, elevation mask memang memberikan dampak peningkatan di beberapa aspek. Salah satunya adalah VO2Max. Namun, nilanya tidak terlalu siginifikan.
Penelitian ini melibatkan 25 pelajar dari University of Wisconsin-La Crosse. Mereka dibagi dua kelompok. Sebanyak 13 siswa menggunakan masker, dan 12 siswa tanpa masker. Mereka berlatih selama 30 menit, selama dua kali dalam sepekan, dalam enam minggu beruntun.
Mereka melakukan tiga fase latihan. Yaitu lima menit pemanasan, 20 menit workout, dan lima menit pendinginan. Tujuannya untuk meningkatkan kemampiuan fisik mereka dengan latihan meliputi cycling exercise dan bermain basket.
Hasilnya, dari latihan tersebut, baik pengguna masker maupun tidak, perubahannya tidak terlalu signifikan. Pengguna elevation mask mendapat peningkatan VO2Max sebesar 16 persen. Sedangkan yang tidak menggunakan elevation mask juga meningkat sebesar 13 persen.
Selain VO2Max, ada beberapa aspek lain yang meningkat lebih siginifikan. Di antaranya adalah peningkatan kekuatan ketika dalam fase ventilatory threshold dan respiratory compensation threshold. Bahkan peningkatannya di atas 10 persen dibandingkan tanpa menggunakan elevation mask.
Meski begitu, kamu juga harus berhati-hati dalam menggunakananya. Pasalnya, penggunaan elevation mask bisa membuatmu bernapas berlebihan akibat kurangnya oksigen yang masuk ke tubuh. Hal ini dapat menyebabkan tubuhmu lemas loh. Jadi, gunakan seperlunya dan secara bertahap ya. Agar tubuhmu bisa beradaptasi terlebih dahulu.(*)
Yuk beli kaus 'DBL Region' dari Mainbasket untuk Bersatu Saling Bantu Penanganan COVID-19. Selengkapnya klik banner di bawah ini.