Langkah menuju big eight Honda DBL Central Java Series 2019 gagal diperoleh tim putra SMAN 1 Salatiga. Menjalani laga kedua di fase 16 besar, mereka harus tumbang di tangan SMA IT Bina Amal.
Sumarsono sebagai pelatih Smanssa (julukan SMAN 1 Salatiga) menegaskan bahwa musim ini ia akan berbenah lagi. Ia pun segera melakukan evaluasi untuk menmperbaiki performa timnya.
“Team Smanssa masih banyak yang main individu. Untuk defense mereka di tahun lalu sudah sangat bangus. Oleh karena itu perlu evaluasi lagi agar permainan mereka bisa lebih tenang dan mantap,” katanya.
Coach Sumarsono menjalankan evaluasinya dengan memberikan beberapa materi penting saat latihan rutin. Terlebih timnya tahun ini banyak dihuni rookie player. Ia pun ingin anak asuhnya punya fundamental yang kuat.
“Tahun ini ada 10 pemain yang kelas X. Dan beberapa waktu lalu, kami sudah menjalankan latihan fisik dan fundamental. Yang terpenting soal dribble dan passing,” ujar coach Sumarsono.
Namun fokus Smanssa sempat terbagi dengan adanya jadwal Popda bagi beberapa pemainnya. Coach Sumarsono mengaku jika ia akan terus berusaha membuat timnya menjadi kuat di tengah kendala yang dihadapi.
"Bulan lalu kami minim pertemuan, karena beberapa pemain Smanssa persiapan untuk Popda. Tapi tetap saya akan berusaha membuat pemain Smanssa lebih baik dan kuat agar bisa lolos delapan besar dan meraih prestasi di beberapa turnamen," lanjut pelatih yang sudah dua tahun menukangi Smanssa itu.(*)