Basket Jadi Jembatan Muhammad Hanif Kejar Kampus Impian

| Penulis : 

Honda DBL Camp 2019 lalu menjadi camp pertama dan terakhir buat Muhammad Hanif Raihan. Sebab cowok yang sudah menginjak kelas XII ini sebentar lagi harus beranjak ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu kuliah.

Kemolekannya membawa SMAN 39 Jakarta melaju hingga final Honda DBL 2019 DKI Jakarta Series-East Region lalu, jadi bukti bahayanya pergerakan Hanif. Bersama Galan (juukan SMAN 39) ia sukses menyumbangkan 108 poin, 28 rebound dan 27 steal. Ia juga berhak terbang ke Surabaya untuk ikut Honda DBL Camp 2019.

Kontribusinya dalam berbagai kompetisi basket membuat Hanif mendapat peluang untuk masuk kampus impiannya melalui jalur prestasi (japres). Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Dipenogoro (Undip) adalah dua perguruan tinggi yang dipilih Hanif untuk masuk melalui japres.

Tak tanggung-tanggung jurusan yang dipilih Hanif juga tergolong sulit yaitu Teknik Mesin. Student athlete yang juga masuk SMAN 39 melalui japres ini mengaku memang suka basket dari lama. “Sejak suka basket aku terus mengembangkan diri. Dari situ aku merasa harus bisa lewat jalur prestasi dan kemampuan basket yang aku punya demi kampus yang aku inginkan,” paparnya.

Hanif sendiri sudah lolos tahap pertama di Undip. Ia tinggal tes fisik untuk memastikan diri bisa kuliah di sana. Hanya saja, karena merebaknya isu Covid-19, tes fisiknya akan ditunda. “Aku harus lebih mateng nih. Karena diundur, aku akan berlatih biar keterima pas tes fisik,” cuapnya.

Meski sangat mencintai basket namun akademik tetap menjadi hal utama bagi Hanif. Karena itu pertimbangan lain yang tak kalah penting dalam memilih Universitas adalah sistem akademik dan fasilitas belajar yang dimilikinya.

“Bagiku akademik pertama, nah basket itu sebagai hobi sekaligus passion yang menjadi media aku biar bisa masuk kuliah ke tempat yang aku mau,” tutur cowok berusia 18 tahun itu.

Saat ditaya kelanjutan karir basket, Hanif menjelaskan bahwa ia akan tetap melanjutkan karirnya di dunia basket di perguruan tinggi apalagi jika ia berhasil lolos melalui japres yang diambilnya. Tapi tidak menjadikannya hal utama atau sebuah pekerjaan.

“Aku mau fokus pelajaran dulu, tapi kalau ada kesempatan buat main basket professional kaya timnas aku pasti mau,” lanjutnya. (*)

Yuk beli kaus 'DBL Region' dari Mainbasket untuk Bersatu Saling Bantu Penanganan COVID-19. Selengkapnya klik banner di bawah ini...

Populer

Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!
Berikut Ukuran dan Tinggi Ring Basket yang Sesuai Aturan FIBA
Mengenal Pola Pertahanan dalam Permainan Basket dan Teknik Melakukannya
Penggawa Smaven Dominasi Top Asis Leaders DBL Banjarmasin 2024
Shuttle Run: Pengertian, Manfaat dan Cara Melakukannya