Sukses mencapai big four Honda DBL West Java Series 2019 tak membuat tim basket SMA Trimulia Bandung luput dari evaluasi. Pasalnya mereka belum berhasil melaju ke final setelah dipaksa mengakui keunggulan SMA Regina Pacis Bogor dengan skor tipis 73-71.
Taufik Shaleh, pelatih SMA Trimulia Bandung menilai timnya masih memiliki banyak kekurangan. Beberapa di antaranya adalah mengenai sistem permainan tim dan juga psikologi pemain.
"Evaluasi yang paling utama dalam hal sistem defense dan offense. Kemudian masih ada beberapa catatan bagaimana anak-anak bermain ketika kami sedang unggul," kata coach Taufik.
Tak hanya itu, coach Taufik juga akan lebih memperkuat cara bertahan para pemainnya. Terlebih ia memperhatikan betul tiap pergerakan pemainnya saat melakukan man to man.
"Kami mau upgrade defense. Karena tahun lalu anak-anak terlalu soft dan kurang pressure kepada lawan. Karena defense-nya cuma man to man, saya mau memberikan detail di tiap situasinya," lanjutnya.
Soal regenerasi pemain, coach Taufik tak ambil pusing. Sebab timnya hanya akan menambah dua hingga empat pemain baru saja tahun ini. Tak banyak pemain baru yang bergabung membuat fondasi Trimulia diyakini semakin kuat.
Tim Trimulia sendiri sudah memulai latihan jauh sebelum adanya pandemi covid-19. Mereka menghabiskan waktu empat kali dalam seminggu untuk berlatih. "Tiga kali di lapangan dan sekali aquatic training," tambahnya.
"Untuk sekarang anak-anak latihan individu di rumahnya masing-masing. Mereka saya anjurkan untuk menjaga kondisi dan peningkatan kemampuan individu. Untuk jenis latihannya hanya freeletics dan beberapa latihan fundamental. Seperti dribble, crossoever, dan lain-lain," lanjutnya.
Melihat beberapa program latihan yang sudah berjalan sesuai harapannya, coach Taufik memasang target tinggi pada musim ini. Ia ingin anak asuhnya tampil di final dan juara. "Saya hanya menambah yang kurang dan memperbaiki yang buruk di tahun lalu. Agar target tampil di final bisa tercapai," tutup coach Taufik.(*)