Bukan coach Moses Foresto kalau tidak all out untuk membina anak asuhnya. Arsitek dari SMAN 2 Banjarmasin ini memiliki program latihan jangka panjang bagi pembentukan kualitas anak asuhnya. Bahkan, blue print ini sudah diterapkan sejak bulan Januari lalu loh!
“Sejak Januari, kami sudah melakukan physical conditioning. Lalu, hingga libur Coronavirus ini kami sudah di tahap gym. Harapan kami setelah dari drill ini selesai, kemampuan fisik anak-anak meningkat hingga 2,5 kali dari kemampuan awal mereka,” ujar pelatih yang membawa SMAN 2 Banjarmasin champion di musim lalu tersebut.
Sejak awal, anak asuhnya melakukan test terlebih dahulu untuk mengukur kemampuan dasar. Caranya dengan melakukan 500 skipping dengan waktu yang tidak ditentukan. Dari sini, akan dicatat torehan waktu mereka sebagai dasar penilaian.
Setelah itu, anak asuhnya diberikan latihan pylometric. Siswa-siswi SMAN 2 Banjarmasin ditantang untuk melakukan 320 lompatan untuk putra dan 270 lompatan. Tujuannya untuk memperkuat otot-otot tubuh agar terbiasa bergerak eksplosif selama empat kuarter.
Nah sebelum melakukan ini semua, coach Moses selalu memberikan pemanasan untuk mencapai 50 persen - 60 persen maximum heart rate (MHR) siswa-siswinya. Cara mengukurnya adalah dengan rumus 220-jumlah umur.
“Jadi kalau mau latihan utama, mereka harus mencapai nilai 50 persen - 60 persen nilai MHR. Mereka sudah bisa menghitung sendiri. Jadi kalau kurang, mereka akan menambah sendiri porsi pemanasannya,” ujar coach Moses.
Selain masalah fisik, coach Moses juga melakukan upgrade di sektor mental. Pasalnya, mental menjadi catatan evaluasi di sepanjang musim 2019. Anak asuhnya kerap panas dan kehilangan konsentrasi. Hal ini menyebabkan SMAN 2 Banjarmasin kerap kehilangan fokus di awal laga.
Oleh karenanya, ia pun kerap memberikan latih tanding untuk mempersiapkan mental para punggawanya. Terutama rookie-rookie yang baru akan bermain di musim 2020 mendatang.
“Saya selalu beri para rookie waktu yang lebih untuk bermain. Pasalnya, mereka kelak akan menjadi tulang punggung tim. Tak hanya itu, rookie-rookie kami juga mendapatkan dukungan penuh dari sekitarnya. Atmosfer inilah yang membuat mereka bisa cepat beradaptasi,” tambahnya.
Untuk musim 2020 sendiri, coach Moses berharap agar anak-anaknya bisa bermain dengan kemampuan terbaiknya. Tak hanya itu, ia juga menekankan agar anak asuhnya punya attitude yang bagus baik di dalam maupun di luar lapangan.
“Sesuai dengan filosofi yang kita anut. Bermain bola basket yang mendewasakan. Jadi, dengan bermain basket, mereka bisa menjadi lebih dewasa dan berkembang menjadi persona yang lebih baik,” tutupnya.(*)