SMA Kanaan Banjarmasin memiliki suasana yang berbeda sejak 2020. Mereka kedatangan sosok anyar yang akan menjadi kepala pelatih mulai musim ini. Ia adalah Gilang Gravika.
Coach Gilang tancap gas menjelang bergulirnya musim baru. Pelatih berusia 30 tahun ini langsung melakukan tes untuk mengukur kemampuan anak asuhnya sebelum menerapkan drill.
"Total ada 25 pemain putra dan 15 pemain putri yang mendaftarkan diri ke tim basket SMA Kanaan Banjarmasin. Mereka langsung saya tes. Beberapa memang ada yang dari nol. Namun banyak yang sudah memiliki fundamental yang bagus," ujar coach Gilang.
Salah satu hal yang ia tekankan adalah fundamental. Menurutnya fundamental adalah segalanya di basket. Dengan fundamental yang baik, pemain bisa tampil matang di lapangan.
Coach Gilang sendiri memberikan personal drill berupa penguatan beberapa anggota tubuh. Seperti kaki, perut, dan lengan, yang dibarengi latihan fundamental. sehingga, anak asuhnya bisa mendapatkan dua manfaat dalam sekali latihan.
"Dari beberapa sesi latihan dan uji tanding, saya mendapatkan sebuah blue print. Sehingga, pada musim 2020 ini anak-anak bisa tampil maksimal di Honda DBL,” ujarnya.
Tak hanya masalah fundamental, coach Gilang juga mengasah mental tanding pasukannya. Salah satunya dengan mengapresiasi atas progres yang dicapai timnya. Bahkan, walaupun kalah dalam uji tanding, ia tetap memuji timnya jika mereka mengalami perkembangan signifikan.
"Hal ini membuat mereka semakin semangat berlatih. Bahkan,awalnya sempat tetap berlatih saat ada imbauan pemerintah untuk tetap di rumah. Namun setelah saya beri pengertian, mereka berganti berlatih di rumah,” ujarnya.
Untuk musim 2020 mendatang, Coach Gilang ingin memasang target realistis. Melihat performa timnya sekarangm ia optimis bisa tembus semifinal Honda DBL South Kalimantan Series 2020. "Yang terpenting adalah progres anak-anak dalam berlatih," tutupnya.(*)