Hai, kamu. Lagi ngapain nih di rumah? Sembari mengerjakan tugas-tugasmu, yuk kenalan sama bintang Honda DBL, Rio Muhammad. Si ganteng asal SMAN 2 Bandung ini ternyata dulunya pemain bola loh.

Ya, meskipun tampil memikat di Honda DBL, namun sebenarnya Rio belum lama juga menekuni basket. Ia bahkan belum mengenal olahraga basket hingga memasuki jenjang SMP. Sebab, Rio dulunya adalah pemain bola untuk sekolahnya.

Ketika menginjak bangku SMP, Rio mencoba bermain basket. Semua itu bermula saat pacar sang kakak mengajaknya bermain bersama. Pada kesempatan awal ia memainkan basket, Rio mengaku malu dan gugup yang berlebih.

"Pertama kali nggak mau banget sama basket. Karena aku belum bisa apa-apa dan jadinya malu buat mainin. Waktu itu pertama kali latihan di saparua awalnya malu banget terus belum punya teman juga," ujar Rio.

Waktu berlalu, Rio pun makin tertarik dengan basket dan menekuninya. Ia makin termotivasi saat melihat seniornya di klub lokal di Bandung yang sudah punya skill mumpuni. Hingga akhirnya Rio memberanikan diri untuk latihan sendiri.

"Waktu aku melihat yang udah jago, aku langsung berpikir ternyata keren juga kalau udah punya skill basket. Dari situ aku mulai lihat-lihat YouTube tentang cara main basket yang benar," tambahnya.

Selama menekuni basket, Rio ternyata suka memberikan tantangan pada dirinya sendiri. Salah satunya adalah tantangan untuk bisa dribble menggunakan tangan kiri. Meski sulit, Rio tetap melatihnya hingga akhirnya bisa dribble menggunakan kedua tangannya.

"Aku sempat nggak bisa dribble pakai tangan kiri. Karena percobaan awal itu rasanya aneh, dan nggak kebiasaan. Akhirnya aku latih lewat low terus ke medium hingga high dribble. Ternyata aku bisa dan sekarang lancar pakai tangan kiri," ujar pemain 16 tahun itu.

Musim ini Rio sudah menjalani tahun ketiganya di Honda DBL West Java Series 2020. Pada musim terakhirnya ini, ia sangat ingin membawa timnya menjadi champion.

"Dua tahun aku udah main di Honda DBL ini. Sampai sekarang masih belum berhasil membawa timku juara. Di tahun terakhirku ini, aku benar-benar ingin memberikan piala untuk timku," lanjutnya. 

Sebenarnya Rio hampir membawa timnya juara tahun lalu. Namun, permainan SMA Regina Pacis Bogor di partai puncak begitu menawan. Bahkan Recis tertinggal 13 poin terlebih dahulu dan mampu comeback.

Sebagai pemain yang punya sportifitas tinggi. Rio dan rekan setimnya memberikan apresiasi atas permainan apik dari sang lawan. Usai buzzer berbunyi. Rio dan pemain Smunda memberikan bunga mawar kepada Recis sebagai bentuk penghormatan.(*)

Populer

Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci
Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!