Sukses mencapai final Honda DBL East Kalimantan Series 2019 tak membuat tim basket SMAN 1 Balikpapan luput dari evaluasi. Pasalnya mereka belum berhasil menjadi champion karena harus mengakui keunggulan SMAN 2 Samarinda dengan skor tipis 65-68.

Bobby Santosa, pelatih SMAN 1 Balikpapan menilai timnya masih memiliki banyak kekurangan. Beberapa di antaranya adalah mengenai fundamental dan kontrol emosi.

"Musim lalu kami sangat dirugikan karena mendapatkan banyak sekali pelanggaran yang sebenarnya tidak perlu dilakukan oleh pemain. Hal itu yang coba saya ubah tahun ini dengan memberikan pengetahuan basket kepada para pemain," kata coach Bobby.

Setelah itu, baru lah ia akan memberikan materi untuk memperkuat fundamental para pemainnya. "Materi yang akan saya berikan adalah seputar dribble, passing dan akurasi finishing. Apalagi musim ini kami memiliki banyak pemain berposisi guard dan small forward," ujarnya.

Coach Bobby cukup lega melihat regenerasi pemain di timnya berjalan baik setiap tahunnya. Ia juga telah mengajak tim barunya untuk mengikuti beberapa turnamen lokal guna menambah jam terbang.

"Untuk memperkuat mental dan menambah pengalaman berkompetisi. Tim saya yang baru ini telah mengikuti sekitar empat turnamen lokal tahun ini. Semuanya membuahkan peningkatan. Akan tetapi, saya butuh peningkatan skill lagi untuk bigman-nya," tuturnya.

Coach Bobby tegas ingin mempersembahkan gelar juara untuk SMAN 1 Balikpapan tahun ini. Ia ingin timnya mengambil pelajaran berharga dari musim lalu. "Semoga para pemain tidak melakukan kesalahan yang mereka perbuat musim lalu. Intinya harus berbenah," tuturnya.(*)

Populer

Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Pantang Menyerah, Zikra Ingin Tutup Masa SMA dengan Manis di DBL Camp
Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena