ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Keputusan pelatih untuk memilih salah satu pemain sebagai kapten tim tentu dilandasi alasan kuat. Tak hanya dari tanggung jawab yang tinggi, seorang kapten dipilih karena etika dan attitude yang baik di dalam maupun luar lapangan.

Nah, biar kamu nggak mengecewakan lingkungan sekitarmu setelah menjadi seorang pemimpin, Larry Lauer, PhD and Kevin Blue sport psychology dari Michigan State University membeberkan sejumlah tips. Mereka menyebutnya dengan 3C. Apa saja itu?

 

Caring

Seorang kapten yang baik wajib memberikan perhatian yang sama terhadap seluruh anggota timnya. Dari rekan, pelatih, hingga official. Lalu, bagaimana jika ada konflik di dalam sebuah tim? Pendekatan yang bisa kamu lakukan adalah ngobrol berdua dengan orang-orang yang punya masalah tersebut lebih dahulu. Setelah tahu pokok masalah dari dua belah pihak, baru menentukan langkah untuk menyelesaikannya. Minta pertimbangan pelatih juga sangat disarankan loh.

Hal yang paling penting adalah, kapten harus menghentikan rumor atau gosip yang beredar dari anggota timnya. Bukan semakin menyebar luaskan hal tersebut. Pasalnya, konflik-konflik internal seperti ini bisa membuat chemistry tim hancur.

 

Courageous

Berani adalah hal yang wajib ditunjukkan kapten ke rekan satu timnya. Bukan berani yang berlebihan, loh ya. Berani yang dimaksud adalah berani mengaku membuat kesalahan, berani melawan rasa takut, dan berani untuk bekerja keras demi tim.

Sifat seperti ini nantinya bisa ditiru anggota timmu. Melihat kapten yang paling disegani mau bekerja keras demi kemajuan tim, akan membuat teman-temannya ikut tertantang. Hal yang wajib diperhatikan adalah meski berani, bukan berarti semuanya kamu selesaikan. Kamu juga harus memberikan kepercayaan ketika anggota timmu melakukan keberanian yang sama denganmu.

 

Consistent

Yang terakhir dan yang paling susah adalah konsisten. Konsisten adalah kunci utama dari basket. Kamu harus selalu memberikan effort 100 persen di setiap latihan dan bertanding. Tidak boleh turun. Sekalinya naik, tidak boleh turun kembali.

Tak hanya itu, kapten yang konsisten akan dinilai dari apa yang ia lakukan. Bukan dari omongan yang diucapkan. Semakin sering kamu berbicara tanpa melakukan aksi, yang ada rekanmu akan hilang respek karena menganggap kamu terlalu bossy.(*)

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY