Jika sejumlah sekolah mempersiapkan diri dengan mengikuti sejumlah turnamen, kebijakan yang sama belum diambil SMA Ciputra Surabaya. Mereka lebih mengintensifkan latihan di sekolah untuk mengantisipasi penyebaran Coronavirus.
Hal tersebut diungkapkan pelatih SMA Ciputra Surabaya, coach Soewondo. Menurut dia, sekolahnya lebih memilih mengintensifkan latihan di sekolah. Dalam beberapa bulan ini mereka tak mengikuti turnamen-turnamen antar sekolah dengan tujuan mengantisipasi penyebaran Coronavirus.
“Untuk menjaga kesehatan pemain, kami lalukan latihan instensi di sekolah saja. Jadi belum ada rencanan melakukan uji tanding atau mengikuti turnamen untuk mempersempit kemungkinan terkena virus,” jelasnya.
Dia berharap kondisi ini bisa segera diatasi bersama. Dengan begitu kompetisi basket pelajar bisa berjalan dengan lancar dan aman.
Pada musim sebelumnya, pencapaian tim basket Ciputra Surabaya adalah bertahan di babak utama. Hasil ini sama-sama diraih oleh tim putra dan putri mereka.
“Pada musim baru ini kami banyak regenerasi. Untuk tim putra ada 8 pemain yang harus lulus. Untuk putrinya juga banyak, tapi tidak seperti tim putra karena musim sebelumnya kita sudah banyak pergantian untuk tim putri," jelas coach Soewondo.
Dari komposisi pemain ada perbedaan karakteristik skill antara musim lalu dan musim ini. “Tahun ini kami dibanjiri oleh pemain berposisi point guard dan forward. Wajar sih ada perbedaan karakteristik seperti ini, ini tugas saya untuk membina mereka agar siap berkompetisi,” tuturnya.
Ia yakin dengan latihan yang tekun timnya bisa memperoleh hasil yang maksimal di musim ini. “Harapan untuk musim baru ini semoga bisa lebih baik dari sebelumnya. Saya berharap peningkatan dari segi pencapaian yaitu bisa lolos fase grup dan berman di playoffs,” tutup coach Soewondo.(*)