SURABAYA - Pengembangan potensi basket pelajar yang dilakukan SMAN 2 Surabaya sudah terkenal sejak zaman dulu. Di era DBL Indonesia yang sudah berjalan 15 tahun ini pun hasil pengembangan basket di sekolah itu selalu terlihat hasilnya.
Merekalah juara peraih gelar juara pertama kompetisi DBL, 2004 silam. Sayang, setelah itu mereka gagal mempertahankan gelar. Meskipun selalu memberikan warna dalam setiap penyelenggaraan kompetisi DBL tiap tahunnya.
Pelatih basket Smada, Dhimaz Anis mengatakan, sekolah yang ia latih punya sebuah budaya yang bagus untuk menyambut kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda DBL. Salah satu budaya itu adalah mempersiapkan tim lewat training camp.
"Tim basket Smada punya kebiasaan melakukan TC sebelum Honda DBL dimulai. TC sudah berlangsung sejak 2005. Jadi ketika kami dulu jadi juara di tahun pertama, setelah itu baru ada TC sampai sekarang," ujar pelatih yang kemarin baru saja terbang ke California, Amerika Serikat untuk mendampingi tim putra Honda DBL Indonesia All-Star 2019 itu.
Pelatih yang kerap disapa Ublek itu menilai training camp bisa membuat tim basket Smada bisa jadi lebih matang. Terlebih, ia juga pernah jadi pemain dan juga mengikuti training camp saat masih berseragam Smada.
Sejak 2005 lalu, Smada rutin melakukan training camp. Bahkan tahun ini, Smada melakukan dua kali training camp. Pertama, training camp besar yang dilakukan di luar Jawa Timur. Dan yang kedua nantinya akan dilangsungkan beberapa bulan sebelum Honda DBL di dalam lingkup Jawa Timur.
"Desember kemarin kami sudah melakukan training camp di Bandung. Selama seminggu kami latih tanding dengan tim lokal dan juga ada materi character building. Yang kedua nantinya akan di dalam Jawa Timur. Tujuannya biar para pemain bisa lebih siap lagi," ujar coach Ublek.
Training camp selama ini digunakan Smada untuk mempersiapkan tim semaksimal mungkin. Salah satunya untuk menyusun komposisi tim utama. Training camp tahun ini diikuti 28 pemain. Terdiri atas 17 pemain putra dan 11 pemain putri.
"Dua kali training camp ini saya gunakan untuk memilih susunan pemain. Dari 17 pemain putra nantinya saya bisa akan tahu membentuk tim yang seperti apa," tambahnya.(*)