Keseruan KFC Elementary School Games sudah mulai dirasakan para pesertanya.Salah satunya adalah tim Traditional Games Competition dari SDN Mojo 1 Surabaya. Tak tanggung-tanggung, di event yang diselenggarakan di Grand City Convex itu, mereka mengirim dua tim.
“Anak-anak yang terpilih ini diseleksi sama sekolah. Jadi kami cari siswa yang sesuai kriteria. Mulai dari minat hingga kemampuan,” ujar Sismani, S.Pd, koordinator kompetisi olahraga di SDN Mojo 1 Surabaya.
Menurutnya, selain minat dan kemampuan, postur tubuh juga sangat di perhatikan. Bu Sis, sapaan akrabnya, memilih siswa yang tidak terlalu tinggi namun tidak di bawah rata-rata. Lalu tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus.
Bu sis dan dua tim Traditional Games Competition selama ini melakukan latihan bebarengan dengan mata pelajaran olahraga. Hal ini dilakukan karena satu tim merupakan siswa di kelas yang sama.
Moch Farrel Adzani, salah satu anggota tim bagian balap karung menjelaskan, dalam setiap latihan, ia dan kawan-kawannya selalu diberikan masukan. Baik scara teknik maupun secara mental.
“Bu Sis bilang kalau balap karung, lompatnya gak boleh terlalu tinggi, jangan terlalu rendah juga. Akhirnya kita jadi tahu harus bagaimana waktu lompat,” ujar farrel.
Gak hanya di bagian balap karung, bagian bakiak juga sering diberi masukan oleh Bu Sis. Achamd Ibsan Fachrudin --tim balap karung-- bercerita bahwa pada awal menggunakan bakiak, ia kerap terjatuh. Namun, setelah diberi masukan mereka jadi tahu tekniknya dan kompak.
“Kalau jalan harus saling kasih kode. Kiri kanan kiri kanan. Nah dari situ langkah kita jadi kompak dan gak gampang jatuh,” tutupnya.
KFC Elementary School Games sendiri merupakan olimpiade seni dan olahraga yang diselenggarakan oleh DBL Indonesia dan KFC. Nantinya, seluruh kompetisi dari acara ini akan diselenggarakan di Grand City Convex mulai dari tanggal 12-15 Maret 2019.(*)