PADANG - Gemuruh tepuk tangan yang mulanya membahana tiba-tiba senyap berganti tangisan haru. Tribun sebelah timur berpelukan. Merekalah para suporter SMA Don Bosco Padang. Mereka tak bisa menahan haru ketika tim basket putra SMA Don Bosco Padang memungkasi laga final dengan kemenangan. Tim putra SMA Don Bosco menghentikan langkah luar biasa tim MA Ar-Risalah.

Wajar jika para suporter itu haru. Sebab, apa yang mereka nantikan dan mimpikan selama ini tercapai. SMA Don Bosco berhasil mengawinkan gelar juara. Tim basket putri mereka sebelumnya juga tampil di partai final. Juga berhasil memungkasi perlawanan musuhnya dan meraih gelar juara. 

Perjuangan SMA Don Bosco untuk bisa mengawinkan gelar juara tentu tak mudah. Terlebih bagi tim putri. Upaya mereka untuk meraih gelar juara harus menempuh perjalanan panjang nan terjal. Sebelum perhelatan Honda DBL seri Padang, mereka harus merelakan waktunya enam hari dalam satu pekan untuk mengasah kemampuan. Tiada hari tanpa basket bagi mereka.

Selain itu, mereka juga termotivasi untuk menebus kegagalan dua tahun lalu. Terakhir, tim putri merasakan predikat sebagai jawara pada 2016. Setahun berikutnya, pada 2017, langkah mereka hanya mentok sampai fantastic four. Dan ,pil pahit kekalahan di babak final, harus mereka telah tahun lalu, 2018.  Maka, tak ada opsi lain bagi mereka untuk menembus kekalahan tahun ini.

Sedangkan untuk tim putra, perjuangan mereka relatif tak seberat tim putri. Mental mereka sudah teruji. Tim putra sudah enam kali berhasil menembus babak final. Jadi, tampil di babak final sudah hal biasa buat mental mereka. Tapi pada musim ini perjuangan tim putra SMA Don Bosco Padang lebih berat karena mereka harus menghadapi tim-tim kuat. Termasuk tim dengan semangat luar biasa, MA Ar-Risalah. Apalagi tahun ini ada semangat untuk kembali mengawinkan gelar juara ketika tim putra dan putri sama-sama berhasil masuk fantastic four.

Di partai final akhrinya tim putra dan tim putri bermain gemilang. Keduanya tampil all-out. Jika pada pertandingan biasa permainan mereka selalu mengandalkan pemain kunci, tapi tidak dengan partai final. Dengan spirit yang sama, seluruh pemain tampak memiliki kontribusi yang merata. Komunikasi terjalin dengan solid. Semangat mereka tampak membara. 

“Mereka layak mendapat kemenangan itu, dan saya bahagia menjadi bagian dari kemenangan itu,” kata staf pelatih SMA Don Bosco, Arief Baskoro. Selain berhasil meraih gelar juara untuk tim putra dan putrinya, SMA Don Bosco juga memborong gelar most valuable player (MVP).

Berkaca pada kerja keras dan kegigihan Don Bosco, mengingatkan akan sebuah kata yang pernah diucapkan oleh seorang legenda basket Michael Jordan. "Talenta dapat memenangkan berbagai permainan, namun sebuah kerja sama tim dan juga kecerdasan intelektual dapat memenangkan berbagai kejuaran". Dan Don Bosco membuktikan itu. 

Populer

Kilas Balik: Kebangkitan Al-Maruf yang Membahayakan
Menuju Musim Baru: SMAN 8 Bandung Diminta Bermain Lepas dan Menikmati Game
Mulus ke Big Eight, Coach Bayu Beri Catatan untuk Tiga Empat
Menuju Championship Series: Dian Harapan Andalkan Dua Pemain Kunci
Sinergi Sekolah Antar Bulungan Bisa Prestasi di Olahraga dan Akademik!