BANJARBARU - Momen Sabtu malam (3/8) di GOR Rudy Resnawan Banjarbaru mungkin bakal tak terlupakan bagi Muhammad Aldrin. Cowok yang akrab disapa Aldrin itu tak hanya berhasil mengantarkan timnya meraih juara Honda DBL South Kalimantan Series 2019. Tapi, dia juga berhasil meraih gelar most valuable player (MVP).

Aldrin kini baru kelas 10. Tapi dia sudah jadi idola di sekolah karena prestasinya. Di temui usai laga final, Aldrin mengaku sangat bahagia karena bisa mengantarkan SMAN 1 Banjarmasin meraih gelar juara tahun ini. Apalagi gelar itu didapat dari hasil revans atas musuh bebuyutan mereka, SMAN 7 Banjarmasin.

"Aku seneng banget bisa mengalahkan musuh bebuyutan. Ini semua bukan karena saya, tapi kerja dan doa seluruh tim," ujarnya.

Aldrin mengaku hobi basket sejak kecil. Awal mulanya terpapar keluarganya yang memang banyak bermain basket. Setelah rutin latihan saat kecil, Andrin merasa punya potensi di olahraga tersebut. "Lalu paman dari ibu saya menganjurkan agar ikut club basket," katanya. Andrin pun nurut dan dia masuk sebuah club basket.

"Setelah masuk club saya jadi makin suka. Saya terus termotivasi mendalami basket" semangat Aldrin. Bahkan Aldrin punya cita-cita ingin menjadi pemain profesional dan melangkah ke NBA. "Bisa mengharumkan nama Banjarmasin kan?" ujarnya. Menurut dia, mimpi harus dikejar, setinggi apapun itu. "Yang penting latihan keras. Sebab tidak ada keberhasilan tanpa usaha dan doa. Terutama doa orang tua," ujar cowok yang kini berusia 15 tahun itu.

Populer

Trilogi Final DBL Jakarta: Bulungan Makin Komplet dengan Kombinasi Pemain!
Drama Overtime Antarkan SMAN 1 Pacet Mojokerto ke Playoffs
Awaluddin Hatta Ingin Kuliah di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM Makassar
Pantang Menyerah, Zikra Ingin Tutup Masa SMA dengan Manis di DBL Camp
Mimpi Turun-temurun, Sachi dan Sang Ayah Solid Ingin Rasakan Indonesia Arena